Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengedit Tulisan agar Enak Dibaca

3 September 2022   19:50 Diperbarui: 3 September 2022   20:00 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah kita menulis dan sebelum dipublikasikan tulisan kita maka harus diedit terlebih dahulu. Tugas utama mengedit tulisan itu adalah penulis itu sendiri. Hal itu dilakukan karena sebelum tulisan dipublish ke blog, media massa, media online atau masuk ke penerbit mayor, penulis harus mengedit tulisannya supaya tidak terjadi kesalahan tentang penekanan pada pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh penulis. Apalagi tulisan itu akan dijadikan sebuah buku.

Menurut pak Cahyadi Takariawan, mengedit  dibagi menjadi 7 bagian, yaitu:

1. Editing isi, pesan atau esensi.

Pesan apa yang akan disampaikan oleh penulis kepada pembaca, maka ini adalah tanggung jawab dari penulis itu sendiri. 

Penulis wajib mengedit isi atau pesan  yang makna dan tujuannya menjadi bias persepsi oleh pembaca, sehingga tulisan tersebut sesuai yang diharapkan oleh penulis dan pembaca.

2. Edit gaya bahasa

Penulis wajib mengedit gaya bahasa yang digunakan agar ada keserasian atau kesesuaian. Misalnya, ketika di bagian depan menggunakan gaya bahasa yang formal, dibagian selanjutnyapun harus menggunakan gaya bahasa formal. Jika ada perbedaan gaya bahasa, maka akan terasa kurang seimbang atau kurang cocok, meskipun pesan yang di sampaikan telah tercapai. 

3. Edit kosa kata

Ketika menulis, bisa jadi ada kosa kata tertentu berulang-ulang. Untuk mengurangi rasa bosan pada pembaca, maka penulis harus mengedit kosa kata dengan memikirkan kosa kata yang maknanya sama akan tetapi lafalnya berbeda.

4. Edit paragraf

Penulis wajib mengedit paragraf dengan tujuan, apakah paragraf sudah membentuk satu kesatuan makna atau belum, paragraf yang dibuat terlalu panjang dan membosankan atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun