Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hari Pernikahan Kelabu

25 Agustus 2022   15:20 Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:45 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pengantin perempuan sedang merias diri. (sumber: pixabay.com/sonamabcd)

Menikah adalah dambaan semua insan. Menikah dengan orang yang dicintai adalah sebuah harapan yang harus diperjuangkan. Apa jadinya bila dihari pernikahan kelabu karena orang yang dicintai tidak datang?

Arya dan Anita adalah sepasang kekasih. Mereka sudah merajut cinta selama setahun. Perkenalan yang tak sengaja menghantarkan mereka menjalin ikatan asmara. 

Waktu itu Arya bertemu Anita di Jakarta. Arya yang melihat wajah Anita seperti teman sekolahnya langsung saja menepuk pundak Anita

“Hei Sarah,  kabar ?” sapa Arya penuh keyakinan.

“Sarah … , Sarah siapa ya “ jawab gadis yang ditegur oleh Arya.

“Bukannya kamu Sarah, temanku di SMA Semarang?” tanya Arya.

“Saya Anita, Kak.” Jawab Anita memperkenalkan dengan halusnya.

Ternyata Anita tidak marah, malah menunjukkan sikap persahabatan. Mereka akhirnya saling mengenal satu sama lain. Setelah melakukan pendekatan selama seminggu maka mereka resmi pacaran. Apalagi ternyata Anita adalah tetangga desaku.

Jatuh cinta bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Cinta itu berjuta rasanya. Rasa senang, nyaman, semangat semua menjadi satu. Orang yang jatuh cinta maka mukanya berseri seri atau raut muka dengan penuh senyuman. Hal itu juga yang sedang dirasakan Anita dan Arya yang sedang jatuh cinta.

Arya yang bekerja di sebuah bank di Jakarta. Dengan pekerjaan yang mapan maka sudah waktunya mengenal cinta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun