Oleh: Mas Pran
Hai calon-calon sastrawan, adakah beban berat yang hendak kau pikul di pundak keindahan kata-katamu?.
Janganlah bereforia dengan keindahan kata saja. Esensi permainan kata haruslah memunculkan roh yang salah satunya memikirkan keadaan bangsa yang tergerus oleh Barat.
Sadarkah kultur ketimuran di negeri ini sedang sekarat? Korupsi, vandalisme, yang muda tak hormat pada yang tua, hoax dll semua itu efek dari tergerusnya nilai luhur budaya bangsa.
Sumpah Pemuda 90 tahun lalu bukan sumpah serapah. Namun jendela yang harus kita pegang teguh untuk membangun negeri ini yang lebih bermartabat di bawah payung Pancasila dan UUD 1945.
Sekali lagi mari introspeksi diri. Kata kata dalam tulisan sesungguhnya punya nyawa, punya jiwa yang kelak mesti kita pertanggungjawabkan. Sesuaikah kalimat yang kau tulis/ujarkan dengan perilaku kita?