Mohon tunggu...
Agung Latief
Agung Latief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Human Erorr of the circle T. Belajar, Belanja, Berseni. Oke fine

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ironi dari Mata Sang Dewi

25 Agustus 2016   05:24 Diperbarui: 25 Agustus 2016   07:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkutuk, yang di utus, di ciptakan oleh Alam semesta.

Sesal tak berdaya, Berkeluh tak ternilai.

Luapan nafsu, dari kaum adam, meluapkan segala nya.

Merusak, memaki sang dewi.

 

Aku ingin berontak, berteriak sekencang mungkin.

Letih tiada berarti aku disini.

Harapanku, terurai pecah.

 

Tanpa kehadiranku, kebebasanku di semesta ini.

Rajutan kain, yang berkibar, kini terbakar habis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun