Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Agung MSG - Trainer Transformatif | Human Development Coach | Penulis Buku * Be A Rich Man (2004) * Retail Risk Management in Detail (2010) * The Prophet’s Natural Curative Secret (2022) 📧 Email: agungmsg@gmail.com 📱 Instagram: @agungmsg 🔖 Tagar: #haiedumain | #inspirasihati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa yang Membuat Tim Ini Menemukan Solusi Hebat Lewat Simulasi Design Thinking

16 Juni 2025   00:25 Diperbarui: 16 Juni 2025   00:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi bermula dari cara kita bertanya, bukan dari seberapa cepat kita menjawab.|Foto: kummara.com

 

 "Solusi hebat lahir dari cara memandang masalah yang lebih dalam, bukan dari asumsi semata." ---Tim Brown, CEO IDEO

Mengapa Design Thinking Relevan untuk Lingkungan Kerja Saat Ini?

Tak berlebihan rasanya, di tengah tekanan dunia kerja yang terus berubah, perusahaan dituntut tidak hanya menyelesaikan masalah. Tetapi, juga menciptakan solusi yang inovatif, human-centered, dan berkelanjutan. Di sinilah Design Thinking menjadi pendekatan strategis yang tidak hanya memecahkan masalah, tetapi mendefinisikan ulang cara kita memahaminya.

Menurut Harvard Business Review (2020) dan McKinsey & Company (2022), organisasi yang menerapkan prinsip Design Thinking mengalami 1,5 kali lebih cepat dalam pengambilan keputusan. Tak hanya itu, 32% ada peningkatan signifikan pada kepuasan pelanggan. Hal yang menggembiraan, ternyata penggunaan design thinking itu 2x lipat efektivitas solusi imlementasnya.

Simulasi Design Thinking: Fokus pada Dua Tahap Awal

"Solusi berdampak lahir dari keberanian untuk memandang ulang masalah, bukan sekadar menyelesaikannya."

Dalam artikel ini, kita akan menyimulasikan dua tahap awal Design Thinking:
* Problem Framing -- Menyusun ulang cara kita memandang masalah
* Ideation -- Menciptakan berbagai ide solutif sebelum memilih solusi terbaik

Tahap 1: Problem Framing -- Mendefinisikan Masalah yang Sebenarnya

Apa Itu Problem Framing?
Problem Framing adalah proses menggali ulang akar persoalan dengan melihatnya dari berbagai sudut pandang, terutama dari sisi pengguna. Banyak kegagalan solusi berasal dari framing masalah yang salah: kita terlalu cepat menyimpulkan masalah tanpa benar-benar memahaminya.

Simulasi lapangan dalam konteks nyata di Pelayaran Pengiriman Batu Bara misalnya, ditemukan siituasi awalnya "Tim pengiriman sering mengalami keterlambatan.". Dari sini muncul assumsi umum: "Sopir atau kru tidak disiplin waktu."

Problem Framing dengan Design Thinking:
* Gunakan pendekatan Empathy Map wawancarai pengguna (tim operasional)
* Temukan pola: ternyata sistem jadwal tidak fleksibel terhadap cuaca dan antrian bongkar-muat
* Reframing: "Bagaimana kita bisa membantu tim pengiriman mengelola ketidakpastian waktu muat dengan lebih fleksibel dan akurat?"
* Hasil: Masalah bergeser dari asumsi personal ke sistem yang lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun