Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Deep Learning, Deep Risk: 8 Profesional Ini yang Mengawal Regulasi dan Etika AI

3 April 2025   12:43 Diperbarui: 3 April 2025   12:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI berkembang pesat, tanggung jawab kitalah yang menentukan arahnya.|ctpublic.org

"Masa depan AI ditentukan oleh kebijaksanaan manusia dalam mengendalikan dan mengarahkannya. Kendali ada di tangan kita, bukan di algoritma."

Pernah dalam sebuah obrolan yang tak sengaja saya dengar, ada orang yang menceritakan bahaya AI. Ceritanya, seorang Ibu ditelepon dengan video call oleh anaknya. Sang anak meminta maaf, bahwa ia menggunakan nomor teman karena quota internetnya habis. Sang anak, dengan menahan tangis dan wajah yang sangat cemas, menceritakan kisah dramatis. Ia baru saja  menabrak seseorang, dan butuh bantuan untuk menolong sang korban yang sekarang di rumah sakit.

Sebagai seorang ibu, tentu saja ia segera menolong anaknya, dan mentransfer sejumlah uang kepada nomor rekening yang disebutkannya sebagai ayah sang korban. Transfer pun berhasil dilakukan.

Namun, tak berselang lama. Sang anak yang asli, melakukan panggilan dengan video call. Sang ibu, tentu saja kaget. Karena anaknya kini berganti pakaian. Sang anak yang tak habis mengerti pun akhirnya tahu, bahwa sang ibu baru saja ditelepon oleh "anak palsu" yang begitu dramatis mampu menipu sang ibu.

Dengan AI, semua cerita diatas sangat memungkinkan dilakukan saat ini. Kita semua tahu, bahwa kecerdasan buatan (AI) berkembang dengan pesat. Deep Learning, salah satu cabang AI yang paling canggih, sudah merasuk ke berbagai aspek kehidupan. Mula dari teknologi pengenalan wajah, chatbot, sampai sistem otomatisasi industri. Tapi, seperti pedang bermata dua, kemajuan ini juga membawa ancaman yang serius. Membahayakan individu, organisasi, hingga keamanan negara.

Tak bisa dibayangkan, kedepan bila Deep Learning digunakan untuk memalsukan video yang sangat meyakinkan (DeepFake), itu digunakan secara serampangan. Menyerang sistem keamanan nasional, atau bahkan menggantikan pekerjaan manusia dalam skala besar yang menciptakan pengangguran secara besar-besaran. Ngeri, kan? Itulah sebabnya, kita perlu lebih waspada ini, dan mengantisipasi serta mencari solusinya sejak sekarang.

Sekarang, yuk kita lihat lebih jauh apa saja risiko besar dari Deep Learning ini? Dan, siapa saja orang yang dapat diandalkan untuk menangkal potensi bahayanya? Mari, kita bahas satu per satu!

6 Ancaman Besar dari Deep Learning yang Harus Kita Hadapi

1. Privasi dan Keamanan yang Terancam
Pengempulan data dalam skala besar sangat dimungkinkan dilakukan oleh Deep Learning. Celakanya, semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan dan seperjujuan kita. Bila ini terjadi, maka data ini bisa disalahgunakan oleh perusahaan, hacker, atau bahkan negara untuk kepentingan tertentu. Dalam skala yang "sederhana", teknologi seperti DeepFake bisa digunakan untuk pencurian identitas, atau pemerasan.

2. Penyebaran Disinformasi dan Manipulasi Sosial
Berita palsu, video hoaks, dan manipulasi suara, opini publik sekarang sudah bisa dibuat dengan AI. Celakanya, ini bisa diarahkan sesuka hati. Ini bisa menggiring opni, merusak citra dan reputasi calon pemimpin tertentu, hingga mempengaruhi pemilu. Bahkan, kejahatan ini bisa diciptakan untuk menciptakan ketidakstabilan sosial bila dikuasai oleh orang yang tak punya niat baik.

3. Ancaman Penggantian Pekerjaan Manusia
Teknologi berbasis Deep Learning kini semakin canggih. Tak sedikit pekerjaan manusia yang khususnya yang bersifat repetitif atau berbasis data, sudah digantikan. Dampaknya, sudah dapat diduga? Gelombang pengangguran dengan sendirinya kini semakin besar, dan terjadi pada tenaga kerja yang tidak siap beradaptasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun