Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari Sorotan, Allah Lebih Mencintai Hamba yang Tersembunyi

13 Maret 2025   06:03 Diperbarui: 12 Maret 2025   17:01 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keikhlasan sejati tumbuh dalam kesunyian, bukan dalam sorotan. Allah mencintai hamba yang beramal tanpa haus pujian, sanjungan, atau liputan.|AFM

"Seperti lampu penerangan yang kita bawa ke hutan, keikhlasan bersinar dalam kesunyian. Ia tak butuh panggung, cukup hati yang yakin dan Allah yang melihat."

Di berbagai grup WhatsApp, sering kita temui seseorang yang membagikan hampir setiap aktivitasnya. Mulai dari momen bersama keluarga, kegiatan hobi, hingga perjalanan wisata dan kuliner yang dinikmati. Bisa jadi, ia hanya ingin menghidupkan suasana grup atau berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Bagi mereka yang berpikir positif, hal ini bukanlah masalah. Namun, bagi sebagian orang yang memiliki perspektif berbeda, kebiasaan ini bisa menimbulkan kesan lain - terlebih jika yang dibagikan adalah aktivitas ibadah.

Baca juga: Tak Letih Mencintai

Di era yang dipenuhi dengan pencarian validasi dan pengakuan, ada satu nilai luhur yang kerap terlupakan: ketulusan dan kerendahan hati dalam beribadah. Islam mengajarkan bahwa yang dinilai oleh Allah bukanlah seberapa terkenalnya seseorang di dunia, melainkan seberapa tulus dan takwanya ia kepada-Nya. Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, kaya hatinya, dan ia tersembunyi (tidak ingin terkenal)." (HR Muslim)

Hadis ini mengandung pesan mendalam yang patut direnungkan. Betapa Allah mencintai hamba-hamba yang tidak sibuk mencari sorotan, melainkan lebih fokus pada hubungan mereka dengan-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas esensi dari hadis ini, bagaimana ia relevan dalam kehidupan modern, dan bagaimana kita bisa mengamalkannya dalam keseharian.

Ketakwaan sebagai Fondasi Hidup

Dalam Islam, takwa adalah inti dari kehidupan seorang Muslim. Takwa bukan sekadar takut kepada Allah, tetapi juga mencakup kesadaran mendalam bahwa segala perbuatan kita diperhitungkan oleh-Nya. Hamba yang bertakwa tidak tergoda oleh gemerlap dunia, melainkan lebih memilih hidup dalam koridor yang diridai oleh Allah.

Seseorang yang bertakwa tidak perlu mencari pengakuan manusia karena ia tahu bahwa pengakuan tertinggi adalah di sisi Allah. Inilah sebabnya mengapa Allah lebih mencintai hamba yang tersembunyi - karena mereka menjaga ketakwaan mereka tanpa perlu dilihat orang lain.

Kekayaan Hati: Sumber Kebahagiaan Sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun