Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Dua Jihad di Bulan Ramadhan yang Membawa Keberuntungan Hakiki

3 Maret 2025   05:42 Diperbarui: 3 Maret 2025   05:42 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua jihad di Ramadhan: menahan diri di siang hari, bersujud di malam hari. Keduanya membawa kemenangan sejati.|Foto: pexels.com/Pok Rie

"Ramadhan adalah medan perjuangan, di siang hari menahan diri dari hawa nafsu, di malam hari bersujud penuh harap. Inilah jalan menuju kemenangan sejati."

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal dilipatgandakan dan setiap hamba mendapatkan kesempatan emas untuk meraih keutamaan yang tiada tara. Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, Ramadhan juga merupakan bulan perjuangan, bulan jihad yang sejati.

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali mengingatkan bahwa di bulan Ramadhan, seorang mukmin memiliki dua jenis jihad yang harus ia jalani:
1. Jihad di siang hari dengan berpuasa.
2. Jihad di malam hari dengan shalat malam.
yang mampu menggabungkan keduanya dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan, niscaya Allah akan memberinya pahala tanpa batas. Inilah dua jihad yang menjadi tanda kebersihan jiwa dan ketinggian maqam seorang hamba di sisi Allah.

Jihad di Siang Hari: Kesabaran dalam Puasa

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga ujian kesabaran dalam menghadapi godaan dunia. Rasulullah bersabda:

"Puasa adalah perisai..." (HR. Bukhari dan Muslim)

Perisai dari api neraka, perisai dari syahwat, perisai dari bisikan setan. Dengan puasa, seorang hamba diajarkan untuk menundukkan hawa nafsu, melawan godaan syahwat, dan meraih ketakwaan. Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah, 2: 183)

Inilah jihad yang pertama: menahan diri, menjaga lisan dari kata-kata yang sia-sia, menjaga hati dari prasangka buruk, dan menjaga mata dari pandangan yang haram. Setiap detik dalam puasa adalah ladang pahala yang berlipat ganda.

Jihad di Malam Hari: Menghidupkan Qiyamul Lail

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun