Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Golongan yang Dijauhi Rahmat Allah di Hari Kiamat

30 November 2024   21:16 Diperbarui: 30 November 2024   21:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majelis ilmu dan komunitas yang baik akan membersihkan hati. Hati yang bersih membawa hadirnya rahmat Allah.|Foto: AFM

"Keikhlasan adalah akar, kerendahan hati adalah batang, dan kejujuran adalah buah. Ketiganya membawa manusia menuju ridha Allah dan kemuliaan di akhirat."

Di antara berbagai pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, terdapat peringatan yang amat serius tentang tiga golongan manusia yang akan menghadapi kehinaan luar biasa di Hari Kiamat. Dalam sabdanya, beliau bersabda:

"Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak akan melihat mereka tidak juga mensucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih." Beliau mengulanginya hingga tiga kali, menggambarkan betapa berat ancaman ini. Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu kemudian bertanya, "Merugi sekali, siapa mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Musbil (orang yang memakai kain melebihi mata kakinya), orang yang selalu mengungkit pemberiannya, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim).

Pernyataan ini membuka tabir tentang sikap dan perilaku yang tidak hanya merusak hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mencederai etika sosial dan kemurnian iman. Mari kita kaji secara mendalam tiga golongan ini agar kita mampu menghindarinya.

1. Musbil: Merendahkan Ketaatan dengan Kesombongan

Istilah musbil merujuk kepada orang yang sengaja memanjangkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki sebagai bentuk kesombongan. Dalam tradisi Arab, pakaian panjang adalah simbol status sosial yang tinggi. Rasulullah melarangnya karena kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah. Beliau bersabda:

"Allah tidak akan melihat orang yang menyeret kainnya dengan rasa sombong." (HR. Bukhari dan Muslim No. 5574).

Kesombongan ini bukan hanya soal pakaian, tetapi sikap hati yang merasa lebih unggul daripada orang lain. Dalam kehidupan modern, kita dapat melihat bentuk lain dari kesombongan yang menyamar, seperti gaya hidup berlebihan untuk menunjukkan status atau membanggakan harta secara tidak proporsional. Allah mengingatkan dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa 4: 36).

Kita diajak untuk introspeksi: adakah sifat sombong yang tersembunyi dalam diri kita?

2. Orang yang Mengungkit Pemberian: Menghapus Keikhlasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun