Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Risiko Global dan Teknologi: 27 Kompetensi Kunci untuk Kepemimpinan Pejabat Publik Masa Depan

18 November 2024   08:18 Diperbarui: 18 November 2024   08:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepemimpinan adalah seni melayani dengan visi, hati dan keberanian dalam aksi yang mengubah keadaan.|Image: Ilustrator AFM

"Pemimpin sejati bukan hanya mereka yang memimpin dengan kekuasaan, tetapi mereka yang menginspirasi dengan moralitas, visi, dan keberanian hati." 

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pejabat publik menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Mulai dari perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, hingga disrupsi digital, pemimpin masa depan memerlukan kompetensi yang jauh melampaui kemampuan teknis.

Artikel ini menyajikan 27 kompetensi kunci bagi pejabat publik, berdasarkan praktik terbaik di berbagai negara, hasil riset ilmiah, dan wawasan para pakar. Kompetensi ini dibagi dalam empat pilar utama: Fondasi Moral dan Legal, Kepemimpinan Strategis, Kesiapan Masa Depan, dan Kebutuhan Pendukung.

A. Pilar Fondasi: Dasar Moral dan Legal

1. Akhlak. Fondasi kepemimpinan yang kuat harus dibangun di atas nilai-nilai moral. Pejabat publik yang berakhlak mampu memprioritaskan kebaikan bersama dan keadilan.

Reformasi birokrasi di Skandinavia adalah contoh praktik terbaik pejabat publik yang berfokus pada kejujuran dan keadilan. Hal ini sejalan dengan pernyataan John C. Maxwell: "Leadership is not about titles, positions, or flowcharts. It is about one life influencing another."

2. Keadilan sosial. Setiap kebijakan publik harus mengedepankan prinsip keadilan sosial. Bolsa Familia di Brasil, program transfer tunai bersyarat, berhasil mengurangi kemiskinan ekstrem hingga 50% dalam satu dekade.

3. Norma hukum. Kepemimpinan yang sah harus berakar pada supremasi hukum. Singapura contohnya, dikenal karena penegakan hukum yang tegas untuk mencegah korupsi, seperti yang dilaporkan Transparency International.

4. Integritas dan keberanian moral. Pemimpin yang berani bertindak benar meski menghadapi tekanan adalah pilar kemajuan bangsa. Sosok bangsawan sepeti Nelson Mandela, seorang revolusioner antiapartheid dan politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999, bisa jadi inspirasi bagi para pemimpin dunia. Ia telah menunjukkan keberanian moral dalam mengakhiri apartheid di Afrika Selatan.

5. Etika. Etika profesional menjadi panduan perilaku pejabat publik untuk menjalankan tugas dengan tanggung jawab moral yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun