Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Prospek dan Tantangan Pupuk Hayati Majemuk Cair untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Indonesia

26 Mei 2023   06:03 Diperbarui: 26 Mei 2023   06:22 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pupuk hayati majemuk cair meningkatkan produktivitas pertanian | Foto: freepik.com

"Pupuk hayati majemuk cair: Solusi berkelanjutan untuk pertanian Indonesia yang subur dan produktif"

Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia sebagai salah satu sektor utama yang menyediakan pangan dan sumber daya alam. Salah satu faktor yang penting dalam keberhasilan pertanian adalah ketersediaan dan penggunaan pupuk yang memadai. Pupuk memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan kualitas hasil panen, dan menjaga keberlanjutan pertanian.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat. Riset dan data menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang signifikan antara kebutuhan pupuk di Indonesia dengan produksi pupuk yang tersedia. Hal ini menimbulkan perhatian serius dari pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Dalam konteks ini, ulasan di bawah ini memberikan gambaran tentang situasi kebutuhan pupuk di Indonesia, prospek pertumbuhan pasar pupuk, dan peran sektor swasta dalam penjualan pupuk non-subsidi. Data-data yang diambil dari berbagai sumber memberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam mengatasi masalah pupuk.

Perlu diperhatikan bahwa informasi dalam ulasan ini mengacu pada data yang tersedia pada saat penulisan. Situasi dan angka-angka yang terkait dengan pupuk di Indonesia mungkin telah mengalami perubahan sejak saat itu. Oleh karena itu, ulasan ini memberikan pemahaman awal tentang isu-isu yang relevan dengan pupuk di Indonesia, tetapi perlu dilakukan pembaruan dan penelusuran lebih lanjut untuk memperoleh informasi yang lebih terkini.

1. Kebutuhan Pupuk di Indonesia: Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kebutuhan pupuk di Indonesia saat ini mencapai 13,5 juta ton, tetapi hanya sekitar 3,5 juta ton yang dapat dipenuhi (Kompas.com - 10/02/2023). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kebutuhan pupuk dan produksi pupuk yang tersedia.

2. Pertumbuhan Pasar Pupuk: Berdasarkan data dari mordorintelligence.com, pasar pupuk di Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 4,6% dalam rentang periode 2022-2027. Ini menunjukkan bahwa permintaan akan pupuk di Indonesia diharapkan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

3. Penjualan Pupuk Non-Subsidi: Penjualan pupuk non-subsidi ke sektor ritel dan korporasi pada tahun 2022 mencapai 4,08 juta ton (agrofarm.co.id). Ini menunjukkan bahwa ada permintaan yang signifikan untuk pupuk non-subsidi di sektor-sektor ini.

4. Pangsa Pasar Pupuk Non-Subsidi: Menurut Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), perusahaan swasta memegang pangsa pasar sebesar 80,42% untuk pupuk non-subsidi (www.antaranews.com). Hal ini mengindikasikan bahwa sektor swasta memiliki peran yang dominan dalam penjualan pupuk non-subsidi di Indonesia.

Secara keseluruhan, ulasan tersebut menggambarkan situasi kebutuhan pupuk di Indonesia, prospek pertumbuhan pasar pupuk, dan peran sektor swasta dalam penjualan pupuk non-subsidi. Jadi, prospek pupuk di Indonesia itu cukup cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun