Sementara risiko pengadaan kereta bekas dari Jepang meliputi risiko kualitas dan risiko keamanan, tetapi keuntungannya adalah biaya yang lebih rendah. Oleh karena itu, manajemen risiko harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dan memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan PT KCI.
Dalam manajemen risiko pengadaan kereta, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi biaya, kualitas, keberlanjutan operasi, dan dampak ekonomi. Selain itu, perlu dilakukan analisis risiko yang cermat untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko-risiko yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Strategi Penggantian Kereta yang Berkelanjutan dan Efektif untuk PT KCI
KCI menghadapi kebutuhan mendesak penggantian kereta pada tahun 2022 dan 2023. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menyusun prioritas kebutuhan agar dapat memperoleh sumber daya secara efektif.
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
3. Melakukan pendekatan kekuasaan sepihak untuk mempercepat proses penggantian kereta.
4. Melibatkan pelaku logistik swasta nasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengangkutan barang dan jasa.
5. Meningkatkan penggunaan energi alternatif untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi transportasi umum.
Kereta tenaga surya, listrik bertenaga sel surya dan gas hidrogen dapat menjadi pilihan untuk penggantian kereta yang ramah lingkungan dan keberlanjutan operasi. Kereta yang menggunakan energi listrik bertenaga sel surya dan gas hidrogen diproduksi di India dan di Jerman.
Hal ini bisa jadi pertimbangan alternatif ke depan. Namun, pengadaan kereta baru buatan INKA dan/atau pengadaan kereta bekas dari Jepang juga dapat menjadi pilihan yang baik dengan manajemen risiko yang baik.
Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang dan keberlanjutan operasi dalam pengambilan keputusan pengadaan kereta. Perencanaan jangka panjang harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan transportasi yang semakin meningkat, ketersediaan sumber daya yang terbatas, dan keberlanjutan operasi.Â
Dalam pengambilan keputusan pengadaan kereta, perlu dilakukan koordinasi yang baik antara semua fungsi di perusahaan untuk menciptakan solusi terbaik.
Kesimpulan dan Saran :
Dalam pengadaan kereta di Indonesia, manajemen risiko harus diterapkan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko-risiko yang mungkin terjadi, serta mengelola risiko tersebut dengan tindakan pencegahan yang tepat.