Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebahagiaan Sejati Menurut Islam: Memahami Esensi dan Cara Mencapainya

27 Maret 2023   11:44 Diperbarui: 27 Maret 2023   11:51 2415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari kebahagiaan sejati itu sederhana | Foto: muslimvillage.com

Sebagai agama yang menyediakan panduan lengkap bagi kehidupan manusia, Islam memiliki pandangan yang unik tentang kebahagiaan. Dalam perspektif Islam, kebahagiaan tidak hanya sekedar kesenangan atau kepuasan yang bersifat sementara. Melainkan juga mencakup keselarasan dalam hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, kebahagiaan dalam Islam memiliki dimensi yang lebih luas dan berkelanjutan.

Definisi kebahagiaan dalam Islam adalah merasa tenang, sejahtera, dan senang dalam hati. Termasuk di dalamnya merasa puas dan berterima kasih terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Kebahagiaan dalam Islam juga dihubungkan dengan mencapai tujuan hidup manusia yang utama. Yaitu, mencari keridaan Allah dan memperoleh surga-Nya di akhirat.

Bentuk kebahagiaan yang ditekankan dalam Islam meliputi kebahagiaan individu dan sosial. Kebahagiaan individu mencakup kebahagiaan batin, seperti merasa tenang dan damai dalam hati. Juga kebahagiaan material, seperti meraih kesuksesan dalam dunia bisnis atau karir. Sedangkan kebahagiaan sosial, mencakup kebahagiaan yang dirasakan oleh individu bersama-sama dengan masyarakatnya. Seperti kebahagiaan yang dihasilkan oleh persaudaraan, kasih sayang, dan keadilan.

Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan di dunia dan akhirat saling terkait dan berdampak pada satu sama lain. Kebahagiaan di dunia dapat mempersiapkan seseorang untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Namun, kebahagiaan di dunia juga tidak boleh menjadi tujuan utama seseorang sehingga melupakan tujuan hidup utama, yaitu mencari keridaaan Allah.

Untuk mencapai kebahagiaan yang sejati menurut perspektif Islam, seseorang harus memperbaiki hubungannya dengan Allah. Sekaligus berusaha memenuhi kewajiban agamanya dengan baik. Selain itu, seseorang juga harus menjaga hubungannya dengan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Sambil berusaha menciptakan kebaikan dan keadilan dalam masyarakat.

Sumber kebahagiaan dalam Islam berasal dari kesadaran manusia akan keberadaan Allah dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Kebahagiaan juga dapat diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang diizinkan oleh agama dan tidak merugikan orang lain. Seperti beribadah, membantu sesama, dan menjaga kebersihan.

Keimanan juga memainkan peran penting dalam mencapai kebahagiaan dalam Islam. Dengan memiliki keyakinan yang kuat terhadap keberadaan Allah dan mengikuti ajaran-Nya dengan baik, seseorang dapat meraih kebahagiaan yang sejati di dunia dan akhirat.

Sebagai manusia, kita pasti mengalami kesedihan dan kesulitan dalam hidup. Namun, Islam mengajarkan kita untuk menerima kesedihan dan kesulitan tersebut dengan sabar, rida dan ikhlas. Sabar dalam menghadapi kesulitan dan ujian adalah sebuah kebajikan yang sangat dihargai dalam Islam. Juga dianggap sebagai suatu bentuk pengabdian kita kepada Allah.

Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya untuk selalu berusaha dan bertawakkal kepada Allah dalam mencapai kebahagiaan. Kita tidak boleh menyerah pada kesulitan dan merasa putus asa, melainkan terus berusaha dengan ikhtiar dan tawakkal. Allah berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya, Allah bersama-sama orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqarah 2: 153).

Di sisi lain, Islam juga menyarankan untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah dalam setiap hal yang dilakukan. Dalam mencapai kebahagiaan, kita harus selalu berdoa dan berzikir kepada Allah, serta memohon pertolongan-Nya. Dalam Al-Quran disebutkan, "Siapa pun yang bertawakkal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupkan keperluannya" (QS At-Thalaq 65: 3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun