Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pantaskah Seorang Pemimpin Menangis di Depan Publik?

15 Maret 2023   06:07 Diperbarui: 15 Maret 2023   06:11 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pemimpin menangis di depan publik, sebuah pertanyaan bagi psikologi kepepemimpinan | Pexels.com/Kat Smith

Seorang pemimpin yang baik perlu memiliki kesiapan mental dan emosional yang cukup untuk menghadapi tekanan dan masalah yang besar. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipersiapkan oleh seorang pemimpin agar tidak menangis di depan publik saat dihadapkan pada masalah yang besar, tekanan emosi, dan stres :

1. Membangun kemampuan mengelola emosi. Seorang pemimpin perlu belajar bagaimana mengelola emosinya sendiri. Ini termasuk mengidentifikasi emosi yang dirasakan, memahami sumbernya, dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan produktif.
2. Mengembangkan keterampilan manajemen stres. Seorang pemimpin yang efektif harus bisa mengatasi stres dengan baik. Dia harus mengidentifikasi tanda-tanda stres dan tahu cara mengatasinya, seperti olahraga, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang bisa membantunya.
3. Mengetahui cara membuat keputusan dengan baik. Seorang pemimpin harus belajar membuat keputusan dengan baik dan cepat. Dia harus mengumpulkan informasi yang cukup, mempertimbangkan opsi yang berbeda, dan memutuskan tindakan terbaik yang dapat diambil.
4. Membangun hubungan yang sehat dengan rekan kerja. Seorang pemimpin yang baik perlu membangun hubungan yang sehat dengan rekan kerjanya. Ini termasuk mendengarkan pendapat mereka, memahami perspektif mereka, dan menyelesaikan masalah bersama-sama.
5. Mempertahankan keseimbangan hidup yang sehat. Seorang pemimpin perlu menjaga keseimbangan hidup yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini termasuk tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menikmati waktu dengan keluarga dan teman-teman.

Dengan mempersiapkan hal-hal tersebut, seorang pemimpin akan lebih mampu mengatasi tekanan dan stres yang terkait dengan tugasnya. Dia akan dapat mengambil keputusan yang baik dan efektif, dan tidak menangis di depan publik saat dihadapkan pada masalah yang besar.

Hadapi Masalah dengan Cara yang Lebih Produktif dan Konstruktif

Lebih disarankan bagi seorang pemimpin untuk mencari cara lain untuk mengatasi tekanan emosi dan stres yang dirasakannya. Seperti, ia bisa berbicara dengan orang terpercaya, atau jauh lebih baik bila membahasnya dengan master mind-nya. Bisa juga dengan melakukan doa dan pendekatan spiritual. Atau juga dengan olahraga, atau bahkan dengan mencari bantuan profesional dan konsultan jika diperlukan.

Namun, menangis tidak dapat menyelesaikan masalah secara langsung. Sebaiknya setelah menangis, pemimpin mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang lebih produktif dan konstruktif.

Dalam perspektif psikologi kepemimpinan, seorang pemimpin harus mampu mengendalikan emosinya. Juga tetap menjalankan tugas kepemimpinannya dengan profesional. Namun, mengatasi tekanan emosi dan stres juga merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental. Termasuk juga untuk menjaga kinerja kepemimpinan yang optimal.

Dalam kesimpulannya, sebagai pemimpin, tidak selalu pantas untuk menangis di depan publik ketika menghadapi tekanan emosi dan stres. Namun, perlu dipertimbangkan situasi dan konteks, serta mencari cara alternatif yang tepat untuk mengatasi tekanan emosi dan stres tersebut. Hal ini penting untuk memperkuat citra kepemimpinan. Sekaligus juga untuk memperlihatkan kestabilan emosi dan kemampuan untuk mengendalikan diri dalam situasi yang sulit. Intinya, mengatasi tekanan emosi dan stres dengan cara yang tepat dapat membantu pemimpin menjalankan tugas kepemimpinannya dengan lebih efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun