Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena Pamerria: Benarkah Bisa Memicu Anak Pamer Harta?

28 Februari 2023   06:38 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:15 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena pamerria kini semakin menjadi dan menggila dimana-mana | Foto: unsplash.com/ALi

Terkadang kita melihat ayah yang berlomba-lomba memamerkan keahliannya. Atau bahkan sering memamerkan hobi dan aktivitasnya bersama komunitasnya. Sementara sang Ibu memamerkan gaya hidup sosialita mewah dan hedonistik. Pertanyaannya, apakah perilaku ini dapat memicu anak menjadi suka pamer harta?

Ternyata, tidak selalu demikian.

Kebiasaan pamer, gaya hidup sosialita dan mewah kini semakin jadi fenomena. Sungguh, itu dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan anak tentang kekayaan dan status sosialnya. Namun, tidak semua anak akan mengembangkan perilaku pamer harta. 

Ada banyak faktor yang memengaruhi apakah seorang anak akan menjadi pamer harta atau tidak. Termasuk nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua, lingkungan sosial anak, serta pengalaman dan pendidikan yang diterima anak.

Sebagai orang tua, Anda dapat memainkan peran penting dalam membentuk pandangan anak tentang kekayaan dan materialisme. Ajarkan anak untuk menghargai nilai-nilai yang lebih penting daripada harta dan status. Seperti kesederhanaan, kerja keras, dan keterlibatan sosial. 

Lingkungan sosial anak juga dapat memengaruhi perilaku dan pandangan anak tentang kekayaan. Anak yang tumbuh di lingkungan yang tidak terlalu memprioritaskan materialisme, mungkin lebih cenderung tidak menjadi pamer harta.

Namun, perilaku hedonistik yang merembet pada gaya hidup konsumtif dapat berdampak buruk terhadap keuangan. Hal ini dipengaruhi oleh stigma negatif di tengah masyarakat seperti dinilai suka pamer kekayaan dan hidup bersenang-senang. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh dan keteladanan. Mengajarkan kepada mereka nilai-nilai yang positif agar tumbuh menjadi individu yang memiliki sikap bijaksana. Juga sikap yang tepat dan sehat terhadap kekayaan.

Dalam menjalani kehidupan, tidak ada salahnya untuk menikmati hasil kerja keras dengan mengapresiasi diri dan keluarga dengan kenyamanan. Fasilitas yang bagus, berkelas, dan mensyukuri semua itu dengan baik. 

Bukan dengan sikap gaya hidup mewah dan hedonistik. Pandangan yang sehat dan perilaku yang bijak terhadap kekayaan dan materialisme, harus ditanamkan sejak dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun