Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awas, Jangan Salah Fokus!!

5 Januari 2023   09:10 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:36 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hidup dirasakan semakin sulit, maka kesulitan yang satu akan disusul dengan kesulitan yang lain. Lalu, banyak orang mengatakan tahun 2023 adalah tahun kegelapan, tahun suram.

Diberitakan, ekonomi tahun 2023 sudah diramal suram. Bahkan sejumlah sumber media terkenal menyampaikan prospek ekonomi dunia tahun 2023 semakin suram. Ramalan beberapa lembaga asing pun mengatakan dunia 2023 itu suram, dan negara maju akan jatuh. Sementara itu harga aset kripto pun sama : diprediksi makin suram tahun 2023.

Krisis keuangan global terjadi pada 2008-2009. Lalu muncul krisis karena pandemi Covid-19. Kemudian sekarang, ada gejolak ekonomi di tanah air yang diwarnai dengan disrupsi teknologi, terutama dalam investasi aset digital.

Seorang pengamat mengatakan bahwa prospek ekonomi global gelap tahun 2023. Pengamat lain mengatakan perekonomian Indonesia memang berpotensi akan mengalami perlambatan pada 2023. Belum lagi ada berita yang lebih menyeramkan bahwa katanya "prospek ekonomi dunia tahun 2023 semakin suram".

Senafas dengan itu, ada juga pengamat yang memberikan pandangan agar kita mengenali penyebab ekonomi global gelap di tahun 2023. Lalu, seorang intelektual muda dan punya wawasan yang cukup bagus, berkirim info di grup medsos. Katanya, "Hidup akan makin sulit, bukan saja keuangan ekonomi tapi berhadapan dengan sistem yang serba digital, mesin, robot"

Sementara itu, di awal Desember 2022 Menko Perekonomian dalam keterangan pers usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, (Selasa sore, 06/12/2022) di Kantor Presdien, Jakarta mengatakan lain. Katanya, berbagai lembaga dunia, baik itu OECD, IMF, World Bank, ADB (Asian Development Bank) itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 4,7 sampai 5,1 (persen) di tahun depan (tahun 2023).

Lalu, berita mana yang benar ?

Bisa jadi, info itu bagi yang meyakini benar maka akan jadi "fakta & kebenaran". Celakanya, hal inilah yang selalu didengung-dengungkan oleh media mainstream, bahwa pekerjaan kedepan akan sulit. Ekonomi akan buram, dan lain sebagainya. Katanya, tahun depan (tahun 2023 ini) akan resesi. Selalu saja setiap tahun dinyatakan begitu, dan ini celakanya berulang-ulang dengan pola narasi yang sama.

Menurut saya pribadi, hati-hati, jangan terbawa pikiran-pikiran seperti ini. Tuhan itu Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Merajai. Tinggal angkat saja kedua tangan, lalu berdoa dan meminta kepada-Nya diiringi dengan usaha ekstra untuk menjemput rezeki. Allah juga Yang Maha Memberi Kesejahteraan, Yang Maha Memberi Keamanan, Yang Maha Mengatur dan Maha Perkasa.

Tak ada scenario terbaik di muka bumi ini, selain dari Allah. Allah akan mengatur segalanya, tinggal masalahnya : apakah kita telah hidup, berkewajiban dan berprasangka sesuai dengan aturan dan harapan-Nya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun