Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Prinsip Sakral Kaum Profesional di Era Digital

29 November 2022   11:48 Diperbarui: 1 Desember 2022   16:00 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja profesional. (sumber: unsplash.com/@RazvanChisu)

Saat orang profesional bekerja, ia memiliki perencanaan yang baik. Ia pun terampil dan mahir menjalankan tugasnya, serta sesuai dengan kode etik profesional. Sikap obyektifitasnya memungkinkan ia mampu bekerja dengan fokus, menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien, tepat waktu dan transparan.

Ia juga punya prinsip berpikir global dan bertindak lokal. Artinya, ia selalu open mind. Membuka pada pendapat, ide dan pikiran baru. Bahkan pada hal yang selintas dirasakan aneh, nyeleneh, berbeda, unik, tak biasa, bahkan idenya dinilai gila ! Ia tetap akan menggali lebih dalam.

Intinya, seorang profesional itu senang belajar hal-hal baru dan berusaha keras dirinya menjadi seorang insan pembelajar. 

Pembelajar yang aktual, hingga yang berkait dengan dunia artifisial dan digital. Kecerdasan buatan, transformasi digital dan digitalisasi akan selalu ia ikuti, semata untuk membantu memudahkan proses pekerjaannya.  

4. Komunikatif dan selalu punya loyalitas untuk selalu mengajak pada kebaikan, kemajuan dan keunggulan.

Orang profesional mahir berbicara di depan publik. Ia mampu menyampaikan gagasan-gagasannya dengan bahasa yang sederhana. 

Bisa presentasi dan orang faham dengan apa yang disampaikan, dan gaya komunikasinya empatik. Ia tidak terkukung dengan teks naratif, namun justru pandai menyampaikan ide-ide kunci konsepnya. 

Seorang profesional itu juga tidak ego. Ia selalu berusaha memahami terlebih dahulu sebelum dirinya ingin dipahami. Berbicara dan bebagi dengan orang profesional itu enak. Karena ia pandai menyimak, bukan saja mendengar.

Yang paling keren orang profesional itu suka dan tidak alergi saat mendapat kritikan. Bahkan ia menikmatinya sebagai sebuah "autokritik". Baginya, pada saat ia bisa mentertawakan dirinya, pada saat itu pula ia sedang belajar jadi orang yang bijaksana.

Sebaliknya, orang yang tak suka kritik, banyak membela diri, atau bahkan merasionaliasasi dengan mengungkapkan banyak alasan, maka ia sebenarnya belum siap naik kelas dan belum pantas disebut sebagai seorang profesional.

Saat berbincang pun, orang profesional selalu dirasakan sebagai orang yang hangat, dekat, dan lekat. Bahkan saat kita berbincang dengannya, kita akan merasa menjadi orang yang penting, berarti dan kita jadi senang dan loyal kepadanya. Kita merasa aman dan nyaman didekatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun