Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sudahkah Anda Menjadi Manajer Hebat atau Mempekerjakan Manajer Hebat?

6 Oktober 2021   17:12 Diperbarui: 6 Oktober 2021   17:22 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com - PublicDomainPicture

Sosok manajer hebat dalan perannya, bisa kita lihat pada sosok Pak Dahlan Iskan, Ibu Susi Pudjiastuti, Pak Ignasius Jonan, Dokter Terawan Agus Putranto, Pak Zulkifli Zaini, Pak Tantri Abeng, Pak Muhammad Jusuf Kalla, Pak Tung Desem Waringin hingga Pak Rusdin S. Rauf.

Saat mereka memerankan sebagai manajer, mereka nampak sebagai sosok revolusioner & senyatanya mereka pun punya karyawan favorit. Karyawan favorit biasanya adalah karyawan-karyawan yang memiliki komitmen kuat pada perubahan, sevisi dengan atasannya, siap bekerja ekstra. 

Tentu saja mereka sendiri sebagai karyawan berbakat membutuhkan manajer hebat untuk aktualisasi dirinya dan masa depan karirnya.

Kedekatan emosional yang terjadi pada manajer hebat dan karyawab berbakat ini terbentuk karena seringnya mereka berkomunikasi secara intens. Karena itu, seringnya komunikasi ini menjadikan manajer hebat "dengan sendirinya" mengetahui apa yang diinginkan oleh karyawan paling berbakat di lingkungan kerjanya.

Meskipun demikian, manajer hebat perlu menyadari bahwa hubungan langsung dan kedekatannya ini mempengaruhi seberapa lama mereka bertahan dan produktif dalam bekerja. Untuk itulah, manajer hebat perlu intens mengkomunikasikan kondisi ini dan perkembangannya dengan divisi HRD / Human Capital lebih lanjut.

Sekarang, sudahkah anda memerankan diri sebagai manajer yang hebat, atau mempekerjakan manajer yang hebat ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun