Mohon tunggu...
agung marhaenis
agung marhaenis Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Pecinta kata, kopi, kuliner, dan kebun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Mudah Mencegah Anak Kecanduan Gadget

19 Desember 2017   14:31 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:42 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sebuah sore, istri saya mengirimkan pesan instan.

"Ayah, Azka tantrum. Jemuran dilempar-lempar, susu dibuang keluar."

"Kenapa emang?"

"Dia lihat hape dan maksa pengen pakai, gak aku kasih terus tantrum."

Azka adalah anak bungsu kami yang berusia 4 tahun. Membaca pesan tersebut, saya jadi teringat cerita teman yang curhat kepada saya tentang anaknya yang kecanduan gadget. Usianya setahun lebih mudah dari Azka, baru 3 tahun. Sudah hampir setahun ini anaknya sulit dipisahkan dengan gadget. Setiap hari memegang hape dan nonton video dari Youtube. Bila gadgetnya diambil si anak akan tantrum.

Terus terang saya ngeri kalau hal tersebut sampai kejadian pada anak saya. Saya tidak anti gadget. Bila digunakan secara bijak dalam porsi yang tepat, gadget bisa memberikan manfaat kepada anak. Misalnya saja anak bisa belajar menyanyi dan menari dengan melihat video di Youtube. Bahkan anak saya yang sulung akhirnya bisa membuat slime---saya bantu juga sih---setelah melihat video tutorial dari gadget. Saya pun seringkali bisa ngoprek mobil setelah lihat video tutorial yang tersebar di internet. Itu contoh manfaat dari gadget.

Namun, bila gadget digunakan secara berlebihan, mudaratnya akan lebih banyak dibanding manfaatnya. Beberapa efek buruk gadget adalah:

  • risiko obesitas, karena anak jadi kurang aktivitas fisik.
  • Kecerdasan sosial kurang berkembang, karena asyik dengan dunianya sendiri dan waktu bersosialisasi terbatas.
  • Risiko mata minus bertambah, karena terlalu sering melihat objek dalam jarak dekat dan jarang melihat objek jarak jauh.

Tiga hal di atas adalah contoh efek buruk gadget. Tentu masih ada efek lain yang akan terlalu panjang bila dijabarkan satu per satu. Kembali ke permasalahan anak bungsu saya yang tantrum karena tidak dipinjami gadget, akhirnya saya menjawab keluhan istri.

"Kalau di rumah, gadget disimpan, jangan sering main gadget. Letakkan di tempat yang tidak mudah dijangkau anak. Itu berlaku juga untuk diriku."

Sepulang kerja, aku teringat dengan chat dengan istriku dan hal pertama yang aku lakukan adalah menyimpan gadget di dalam lemari. Ternyata ketika bapak ibunya gak sering main gadget, anak-anak juga tidak minta gadget. It's really work for us. Tapi bila orangtua sudah bermain gadget di depan anak, otomatis anak akan minta main gadget. Like father like son lah istilahnya.

Hal tersebut kejadian ketika kami sekeluarga jalan di akhir pekan. Istri saya mengambil ponsel dari tas untuk mengecek pesan instan. Azka langsung merengek minta main gadget. Saya pun menegurnya, agar menyimpan gadget tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun