Mohon tunggu...
Agung Hermanus Riwu
Agung Hermanus Riwu Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Guru SMP Katolik Giovanni Kupang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Dorong UMKM Jadi "Scolatmaterna"

31 Januari 2022   03:00 Diperbarui: 31 Januari 2022   05:08 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusat Oleh-Oleh Khas NTT Ibu Sukiran berlokasi di jalan Amabi No.79, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang/Dokumentasi pribadi

Pada tahun 2020, Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran berpindah lokasi ke jalan Amabi No.79, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Dari perpindahan ini, muncul lagi ide untuk membuka usaha baru.

Agus Raharjo mengatakan, ketika pindah manajemen JNE menawarkan kepada pihaknya untuk membuka cabang JNE sendiri. Pertimbangan yang diberikan manajemen JNE yakni, jumlah pesanan ke luar NTT per harinya banyak, sehingga pihaknya bisa langsung mengurus proses pengiriman sendiri. Selain itu, dengan menjadi agen JNE, Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran juga dapat menerima pesanan pengiriman dari pihak lain.

Bak dayung bersambut, tawaran itu pun diterima. Di samping kiri Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran didirikan kantor Jasa Pengiriman JNE Express yang dikelola langsung oleh Rudi Wicaksono anak dari Agus Raharjo. Rapatnya Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran dengan JNE, sama seperti dekatnya pelukan antara orang tua dan anak.

Rudi Wicaksono, Pimpinan JNE Express Oebufu Kupang/Dokumentasi pribadi
Rudi Wicaksono, Pimpinan JNE Express Oebufu Kupang/Dokumentasi pribadi

Rudi Wicasono menceritakan, awalnya ia berniat mengikuti seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CSAN).  Tetapi karena dalam dirinya mengalir darah pengusaha, ditopang lagi dengan motivasi dari sang ayah untuk menangkap peluang usaha, maka jadilah Rudi kini sebagai pemimpin di kantor jasa pengiriman JNE Express Oebufu yang letaknya tepat disamping tempat usaha warisan kakek neneknya. Kedua usaha tersebut berjalan bersama saling mendukung dan menguatkan.

Usaha yang diturunkan dari Ibu Sukiran ke Agus Raharjo dan berkembang lagi ke Rudi Wicaksono bersama JNE-nya, menjadikan Pusat Oleh-Oleh Ibu Sukiran menjelma seperti Scolatmaterna yang berarti sekolah ibu.

Istilah tersebut dipopulerkan oleh John Amos Comenius, seorang filsuf yang berasal dari Ceko. Dalam bukunya yang berjudul "informatium," Comenius mengemukakan bagaimana peran orang tua mendidik anak-anaknya. Artinya, berkat dorongan manajemen JNE, Warung Ibu Sukiran yang bermetamorfosis sebagai Pusat Oleh-Oleh Khas NTT berhasil menjadi rahim pertama yang membentuk dan mengembangkan jiwa entrepreneurship dalam diri Rudi Wicaksono.

JNE Jadi Scolatmaterna Bagi UMKM di Kupang

JNE pertama kali beroperasi di Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2002. Dalam perkembangannya, JNE Kupang telah banyak memberikan kontribusi melalui kegiatan sosial. Salah satunya adalah menyelenggarakan pelatihan gratis untuk pelaku UMKM agar mampu menjadi pelaku e-commerce dalam negeri yang memiliki daya saing dan mampu memberi sumbangsih bagi kemajuan perekonomian daerah mau pun nasional. Dalam perannya tersebut, JNE hadir sebagai keluarga bagi pelaku UMKM di Kota Kupang, mendampingi, membina dan menguatkan seperti Scolatmaterna atau Sekolah Ibu.

Admin Seles Marketing JNE Kupang, Jefrison Amheka mengatakan JNE Kupang pernah bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang memberikan pelatihan packaging bagi para pelaku usaha dengan menghadirkan Delly Gunarsa dari D&D Packaging yang ahli dalam hal kemasan produk.

Lanjut Jefrison, di masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, berbagai pertemuan maupun pelatihan seminar terhadap pelaku UMKM tetap dilakukan secara virtual. Pembinaan terhadap pelaku UMKM dilakukan untuk mengubah mindset dari penjualan produk secara off line beralih ke sistem online. Para pelaku UMKM dilatih untuk terbiasa memanfaatkan teknologi internet dengan memosting dagangnya ke Marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun