Mohon tunggu...
Agung Hendriyanto
Agung Hendriyanto Mohon Tunggu... -

Mens Sana in Corpore Sano

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perlukah Catur Menjadi Pelajaran Wajib di Sekolah?

6 Februari 2014   10:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mulai tahun 2011, pemerintah Armenia memasukkan catur sebagai pelajaran wajib di sekolah dasar. Setiap sekolah umum di Armenia mulai memberikan pelajaran catur kepada murid-murid sekolah dasar ketika mereka belajar di kelas 2, 3, dan 4. Dua kali seminggu murid-murid tersebut belajar catur selama 30 menit, berisi tentang teori-teori dasar permainan catur. Tujuannya adalah agar mereka memiliki pondasi dasar permainan catur di akhir kelas 4, sehingga jika menginginkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka sudah siap. Penetapan kelas 2 SD sebagai awal pembelajaran catur karena psikolog Armenia menemukan bahwa kelas 2 SD merupakan waktu yang paling tepat untuk menyerap pelajaran catur.

Murid Sekolah Dasar di Armenia sedang belajar catur (Photo: Shant Shahrigian)

Catur menjadi sangat populer di Armenia setelah Tigran Petrosian sukses menjadi juara dunia catur di tahun 1963 dengan mengalahkan Mikhail Botvinnik. Selama 6 tahun kemudian Petrosian sukses mempertahankan juara dunia sebelum ditundukkan oleh Boris Spassky di tahun 1969. Bersama tim Uni Soviet, Petrosian menjuarai olimpiade catur sebanyak 9 kali (1958-1974).

Setelah lepas dari Uni Soviet pada tahun 1991, Armenia mulai unjuk kekuatan di kancah percaturan dunia. Armenia langsung merebut medali perunggu dalam keikutsertaannya yang pertama (sebagai negara Armenia) di olimpiade catur tahun 1992. Setelah kembali merebut medali perunggu pada olimpiade catur 2002 dan 2004, Armenia berhasil menjuarai olimpiade catur 2006, 2008, dan 2012. Tahun 2011 Armenia berhasil menjuarai World Team Championships.

Sukses inilah yang kemudian membawa catur menjadi olahraga favorit di Armenia. Sama seperti sepakbola di Brasil atau basket di Amerika Serikat, hampir seluruh warga Armenia mengenal catur. Dalam perkembangannya, catur menjadi obsesi nasional dan pemerintah memperlakukan seorang grandmaster seperti seorang superstar, layaknya olahraga terkenal lainnya. Setiap kejuaraan akan ditampilkan di papan-papan raksasa dan setiap kemenangan akan dirayakan besar-besaran di seluruh negara. Meski hanya memiliki populasi sekitar 3,2 juta jiwa, namun Armenia mampu menelurkan grandmaster-grandmaster top dunia dan sanggup bersaing dengan negara super seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat.

Tahun 2011 Pemerintah Armenia memutuskan untuk memasukkan pelajaran catur ke dalam kurikulum sekolah dasar. Pihak berwenang Armenia percaya bahwa pelajaran catur dapat mengembangkan tingkat intelektual anak dan mampu meningkatkan ketrampilan berpikir kritis anak-anak. Pemerintah telah mengalokasikan dana hampir $1,5 juta ( £920,000 ) untuk menyukseskan program ini.

Adalah GM Smbat Lputian (Presiden Akademi Catur Armenia) yang telah membawa catur masuk ke sekolah-sekolah. Ia menghabiskan musim panas untuk mengorganisir sesi pelatihan bagi guru-guru di seluruh negeri. Lputian mengatakan bahwa membawa catur ke sekolah-sekolah adalah cara terbaik untuk membangun masa depan. Tujuan utama memasukkan catur ke sekolah bukanlah untuk melahirkan grandmaster-grandmaster Armenia berikutnya, tetapi lebih kepada pengembangan pemikiran agar selalu kritis dan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku. "Catur sejatinya adalah permainan yang sangat jujur, permainan yang adil" kata Lputian. "Melalui catur seseorang belajar kejujuran. Bagaimana bermain secara jujur. Catur memberikan kesempatan kepada anak 7 tahun untuk berpikir dan membuat keputusan. Catur mungkin menjadi salah satu permainan terbaik untuk melatih konsentrasi dalam jangka waktu yang relatif lama." Namun Lputian juga berkata bahwa tidak menutup kemungkinan jika nantinya lahir juara dunia baru dari program ini.

Meskipun Armenia telah memulai mewajibkan pelajaran catur bagi murid-murid sekolah dasar, dilakukan juga oleh pemerintah Turki, Norwegia, dan India, masih banyak negara yang menyangsikan efek pengenalan catur terhadap anak-anak ini. Benarkah catur dapat meningkatkan kinerja akademik dan membantu perkembangan perilaku anak-anak?

Beberapa tokoh pendukung kegiatan catur di sekolah-sekolah memberikan berbagai bukti penelitian untuk memperkuat pertimbangan mereka. Sebuah studi yang dilakukan selama 2 tahun di Amerika Serikat, dilakukan oleh Dr Stuart Marguilies, menemukan bahwa belajar catur dapat memperbaiki nilai tes dan kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar. Studi lain yang dilakukan Prof Peter Dauvergne, yang juga seorang master catur, menyebutkan bahwa bermain catur dapat meningkatkan IQ, memperkuat keahlian untuk memecahkan masalah, meningkatkan daya ingat, dan menumbuhkan pemikiran yang kreatif.

Inggris

Malcolm Pein, Chief Executive of Chess in Schools and Communities, sebuah program yang memasukkan catur ke sekolah-sekolah di Inggris, mengatakan bahwa terdapat banyak hal yang menyebabkan catur memiliki dampak positif terhadap anak-anak sekolah dasar. “Tidak hanya membantu anak-anak berpikir secara kritis dan meningkatkan konsentrasi, daya ingat dan perhitungan, tetapi catur juga mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya,” katanya. “Ada juga pelajaran tentang sikap dan perilaku sosial. Anak-anak memulai dengan berjabat tangan, dan meskipun tidak membuat diam sepenuhnya, itu cukup membuat tenang dan disiplin.” Banyak akademisi yang memainkan catur, karena catur itu bersifat universal dan hampir semua orang dapat memainkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun