Mohon tunggu...
Agung Fatkhul Bari
Agung Fatkhul Bari Mohon Tunggu... Editor - Nama asli laki-laki dan masih lajang

Seorang yang tidak bisa diam disituasi dan kondisi apapun karena lahir di lingkungan pesisir yang termasuk berwatak keras dan agresif didukung dengan rasi virgo terlebih bertepatam pada tahun 1998, sudah cukup berat biografiku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkuat Islam Moderat, Mahasiswa Kelompok 23 KKN MIT DR XI Adakan Bedah Buku Nasionalisme Qur'ani

11 Februari 2021   14:25 Diperbarui: 11 Februari 2021   14:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (09/02/2021) Mahasiswa KKN Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (MIT DR) Kelompok 23 menggelar bedah buku Nasionalisme Qur'ani yang ditulis oleh Lufaefi, Founder Nuansanet.id yang juga merupakan lulusan Pascasarjana PTIQ Jakarta.

Selain dihadiri langsung oleh penulis, bedah buku tersebut juga dihadiri oleh salah satu Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Semarang, Syariful Anam. Kegiatan tersebut dihadirkan sebagai salah satu program KKN Mahasiswa MIT DR itu.

Dalam kesempatannya, Lufaefi, penulis buku, memaparkan bahwa tidak benar jika dikatakan nasionalisme tidak ada dalilnya dalam Al-Qur'an atau ia bertentangan dengan Islam. Al-Qur'an, sambungnya, banyak memberi isyarat kuat agar umat Islam berjiwa nasionalis.

"Ada 43 ayat Al-Qur'an yang di dalamnya didapati terma-terma yang mengisyaratkan agar umat Islam menjunjung tinggi nasionalisme. Bahkan, nasionalisme harus menjadi pondasi dasar ibadah, muamalah, akhlak, dan tauhid." Tandas Eep, panggilan akrab penulis.

Selain itu ia juga menyebut, pendapat kelompok Islam yang mengatakan nasionalisme bertentangan dengan Islam merupakan pendapat yang terlalu terburu-buru dan mengada-ada. Faktanya, Nabi Muhammad SAW ketika di Makkah menangisi negeri Makkah sebab beliau akan pisah dari negeri tersebut. Itu, kata Eep, bukti bahwa nabi sangat nasionalis.

Eep juga menyebut buku Nasionalisme Qur'ani yang ditulisnya menghadirkan dalil-dalil penolakan kelompok trans nasionalis yang menyebut nasionalisme bertentangan dengan agama serta menghadirkan jawaban-jawaban Qur'ani sebagai bentuk dukungan Al-Qur'an terhadap nasionalisme.

Dalam acara yang disiarkan langsung via Zoom itu, pembanding, Syariful Anam Dosen UIN Walisongo mengatakan bahwa buku yang ditulis Lufaefi patut menjadi khazanah Islam untuk menjawab klaim yang mengatakan bahwa nasionalisme bertolakbelakang dengan Islam.

"Dengan kekurangan dan kelebihannya, buku ini menjadi salah satu khazanah dan rujukan untuk mengkaji Islam dan kebangsaan di tengah maraknya gerakan ekstrimisme dan radikalisme. Sebab, nasionalisme sangat penting dimiliki oleh umat Islam." Kata Syariful Anam.

Beliau juga berharap, agar Mahasiswa KKN UIN Semarang dapat mengambil inspirasi dan pelajaran dari acara bedah buku yang membahas kebangsaan di dalam Al-Qur'an itu, untuk kemudian diterapkan di tengah masyarakat luar saat terjun di masyarakat.

Bedah buku yang dihadiri oleh seratusan Mahasiswa baik dari UIN Semarang dan kampus-kampus selainnya itu digelar secara khidmat.

Penulis: Tim Media Nuansanet.id, Abdullah Muqopie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun