Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... Editor - When the night has come

Menulis - Menyunting - Mengunggah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekasih Bayangan

24 Oktober 2019   17:27 Diperbarui: 24 Oktober 2019   19:14 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekasih Bayangan (istimewa).

Ia duduk di kursi meja makan. Memutar-mutar mug, melihat jauh ke depan untuk sementara waktu. Suara mobil dan motor meraung karena jalanan di tepi apartemennya begitu macet. Raungan hanya sama-samar terdengar di kursi tempat Andaru duduk.

Andaru mengambil ponselnya. Mencari nomor telepon istrinya dan menekan tombol hijau. "Maaf, nomor yang Anda tuju tidak terdaftar." Ia mengulangi beberapa kali. Tak ada perubahan. Ia kembali duduk, menyesap kopi, cahaya matahari sore menetap di meja makannya.

***

"Aku tidak ingat apa pun," kata Andaru. "Bahkan, nama istriku."

"Tapi, lukisan Kekasih Bayangan itu masih ada di apartemenmu sampai sekarang?"

"Ya. Masih ada. Hanya itu saja yang tersisa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun