Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... Editor - When the night has come

Menulis - Menyunting - Mengunggah.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menanti "Chemistry" Jorge Lorenzo dan Ducati

25 Februari 2018   20:04 Diperbarui: 26 Februari 2018   01:04 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorenzo selepas memuncaki tes pramusim di Sepang, Malaysia (30/1). Foto: crash.net

 Musim 2018, atau....

Seri pertama musim 2018 Qatar tinggal menghitung hari. Dua sesi tes telah dijalani Lorenzo untuk menjajal GP18--varian terbaru Desmosedici untuk musim 2018--di Sepang akhir Januari lalu dan di Buriram, Thailand, pertengahan Februari lalu. Hasilnya? Up and down.

Lorenzo saat menjajal GP18 di Buriram, 18/2. Foto: BolaSport.com
Lorenzo saat menjajal GP18 di Buriram, 18/2. Foto: BolaSport.com
Tes pramusim di Sepang, wajah Lorenzo sempat semringah. Tiga hari tes di Malaysia, Lorenzo mengukuhkan diri sebagai yang tercepat, dengan catatan 1:58.830. Bahkan, ia mampu memecahkan rekor Sepang yang sudah tiga tahun dipegang oleh Marquez.

"Motor menikung lebih baik dan aku bisa membuka gas lebih cepat," akunya saat jumpa pers di Sepang. "Motor ini mengalami perkembangan di banyak area, jadi aku bisa memaksimalkannya dengan gaya balapku," tambahnya lagi.

Danilo Petrucci, pilot Pramac Ducati, pun mengakui kecepatan Lorenzo saat menjajal GP18 di Sepang. Saat melihat data telemetri Lorenzo, Petrucci beranggapan, kecepatan di mid-cornerLorenzo telah kembali saat mengendarai GP18.

"Dia--Lorenzo--kini sudah bisa mengendarai Ducati seperti Yamaha, meski aku belum pernah mengendarainya. Semua terasa lebih mudah saat ia mengendarai GP18, walaupun sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara motor baru dan GP17," ujar Petrucci.

Sayangnya, senyum Lorenzo tak bertahan lama. Dua minggu berselang, Lorenzo keteteran saat tes di Buriram. Dia hanya tercepat ke-16 (1:30.726). Itu pun ia cetak di hari kedua. Ia juga sempat meminjam GP17 milik Petrucci di hari ketiga untuk membandingkan sisi positif dan negatif masing-masing motor. Dibandingkan dengan Dovizioso, Petrucci, dan bahkan Jack Miller (Pramac Ducati), Lorenzo tertinggal jauh.

Lorenzo tampak kecewa dengan performa motor GP18 saat tes di Buriram, Thailand, (18/2). Foto: Crash.net
Lorenzo tampak kecewa dengan performa motor GP18 saat tes di Buriram, Thailand, (18/2). Foto: Crash.net
"Hari ini dan juga sejak hari pertama terasa sangat sulit. (Motor) sangat tidak nyaman, sangat jauh sekali dari pebalap top lain. Itulah kenapa, di situasi yang sulit ini, kami memutuskan untuk mencoba lagi motor lama," ujar Lornzo. "Sangat penting sekali mencoba motor lama yang memiliki segi positif dari motor baru, dan juga sisi buruknya."

Di dua pramusim itu, race pace Lorenzo sebenarnya masih kalah konsisten dibandingkan Dovi dan Miller yang menggunakan GP17. Dovi dan Petrucci juga sepakat GP18 jauh lebih baik dibandingkan GP17. Ini yang menjadi tanda tanya dan PR besar bagi Ducati dan Lorenzo.

Markas Ducati di Borgo Panigale tampaknya bakal tak berhenti bekerja. Ducati dan Lorenzo harus segera menemukan titik kecocokan masing-masing. Masih ada tiga hari tes pramusim di Qatar awal Maret nanti sebelum seri pertama di tempat yang sama dua minggu berikutnya. Lorenzo pun sudah mengajak Alex Debon sebagai pelatih balapnya. Debon bakal mengikuti Lorenzo dari seri ke seri untuk menganalisis sirkuit.

Tahun ini adalah tahun pembuktian bagi Jorge setelah masa orientasi selesai. Bos Ducati juga sudah "mengultimatum" Lorenzo. Bila tak memuaskan, mau tidak mau Lorenzo bakal kehilangan megakontrak dengan Ducati. Dan, bila Lorenzo "sangat tidak memuaskan"---artinya, dia gagal mengekstraksi kemampuan GP18 dan sering finis di belakang Petrucci atau bahkan Miller---Lorenzo harus siap-siap mencari tunggangan baru.

*Tulisan pertama dalam seri tulisan Preview MotoGP 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun