Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jatuh Tuk Bangkit

9 Maret 2021   06:46 Diperbarui: 9 Maret 2021   06:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jatuh,
kenapa ku jatuh lagi
terpelesetan dari masalah yang membelit
Tapi saat ini keadaannya berbeda

Dulu, saat aku terjatuh
Kau selalu datang untuk memapah penuh mesra
Saat ada goresan di hati ku, kau yang menyembuhkanNya dengan panjang sabarmu

 sekarang semua berbalik
Tapi kenapa kau ikut berubah
Berbalik memberiku luka yang dulu pernah kau tutup dengan rapat dan kau obati dengan kasih yang telah kita rajut bersama..
Menjadi pondasi yang kokoh..
Tapi kenapa kau yang harus merobohkannya..
Ayo kembalilah padaku..
Bangkitkan aku kembali di pangkuan kasih mu seperti Dia yang welasasih pada kita..

Perlahan dan pasti menganga lebar..
Luka itu kembali terbuka lagi
Akibat perubahanmu secara tiba-tiba
Membuat hatiku kembali koyak.. Dan masih menantikan sinarmu..
Sebuah asa yang kita bina...
Tersatukan oleh waktu yang terukir indah.. Di mimpinya..
Saat perlahan mengikis mimpi yang indah itu..
Tak mewujudkannya detik ini padaku..

Apa kamu tahu,
Rasanya aku tidak sanggup lagi
Menghadapi semua ini,
Aku lelah ingin berhenti..
Tapi lenteraNya yang ada padaku masih menyala meski kau tak disampingku..
Meski kau merrobohkan jembatan cinta kita..
Hanya Dia yang membawaku kembali padamu..

Katakan padaku
Untuk apa kamu menyembuhkanku
Jikalau pada akhirnya
Perlahan kau mulai berubah

Mengapa tak dari awal?
Mengapa ini terjadi saat aku sudah begitu percaya dan menaruh banyak harapan padamu?

Tolong beri aku alasan untuk semua ini
Setidaknya hati ku tak begitu perih jika kau bisa memberikan ku alasan mengapa kau pergi

Setidaknya katakan
Jangan bungkam seperti ini
Apakah kamu tak bahagia?
Lalu mengapa kamu bertahan?

Kamu adalah semangat hidupku
Dikala aku rapuh dan tak berdaya
Disaat semua mengecewakanku
Disaat semesta menghukumku

Aku tau
Aku bukan orang yang sempurna
Aku tak punya apapun untuk ku berikan padamu sebagai ganti kehadiranmu disini

Tapi apa tidak bisa kau bertahan bersamaku
Setidaknya sampai sang takdir menarik aku dari dunia

Kenapa harus saat aku masih disini?
Mengapa kamu tak pergi nanti saat Atma ku sudah hilang di telan takdir?
Supaya masih ada semangat ku untuk melalui sisa hari ku di bumi

Mengapa dahulu kamu datang
Membawa alat-alat P3K tuk menyembuhkan hatiku yang koyak
Mengapa engkau hadirkan harapan
Jikalau pada akhirnya kamu berubah

Aku pikir
Kamu tidak sama seperti mereka
Datang lalu pergi
Datang tuk membuatku sakit

Memang benar kamu berbeda
Kamu tidak seperti mereka
Memberi rasa sakit yang kontan
Tetapi kamu memberi rasa sakit yang perlahan

Mengapa tak membiarkan aku mati
Mengapa kamu harus menyemangatiku
Mengukir tawa pada kelamnya hidupku
Dan lalu kamu berubah tanpa alasan

Mengapa?
Kenapa harus aku?
Selama ini aku sudah cukup dilanda kecewa
Selama ini aku sudah cukup terluka

Dan dengan perubahan dirimu
Sudah membuat Semangat hidupku hilang
Tak ada lagi alasan aku untuk bertahan

Jangan salahkan aku
Bila suatu hari nanti
Kamu mendapatkan kabar
Jikalau aku telah tiada

Tapi hanya padaNya ku memohan berkat

 doa yang teriring indah di hari kejatuhaku.. 

Di saat cahayaMu membangkitakanku.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun