Surat untuk pengemis malam
Petang telah berganti tapi kau masih duduk di teras sebuah minimarket..
Dengan sabar menunggu uluran tangan..
Yang iba padamu sampai ku lihat seberang jalan..
Wajah keriputmu mengikis iba itu..
Bersama dengan cucumu.. Yang kau asuh.. Memelas.. Saat dilewati satu persatu pembeli..
Sambil ku tuliskan sepucuk surat ini padamu..
Sambil ku bertanya pula padanya pemberi hidup..
Kau ini mengemis atau mencari nafkah mbah...
Ko  setiap hari.. Seperti tak ada jedanya..
Moga kau sehat selalu..
Sambil tanya dalam hatiku..
Yang teraduk-aduk apa kau ini pengemis permanen..
Yang tak punya pekerjaan lain tuk mengais rejeki..
Biarlah dirimu yang menjawabnya..
Dengan ke ikhlasan hati memberimu sepeser uang..