Duduk ku melihat cerah.. Wajah pagi ini..
Sambil bertanya pada seorang teman..
Kau ini bersepeda atau mengais sampah..
Kau ini memeras keringat atau menabung sampah.. Tuk hari ini..
Tuk anak dan istrimu..
Sambil ku bertanya kembali..
Sambil dia lewat menembus kabut..
Tersenyum walau tak di sapa..
Hanya pagi yang mau menyapa tapi mentari tak memberi senyumnya..
Malas dan bosan? Tapi kau tak pedulikan..
Kadang si dermawan menyisihkan uangnya untukmu...
Aku sahabatmu.. Yang perduli padamu..
Sahabat meski kau menyelamatkan bumi ini..
Dari hal yang kecil..
Dan tak berharga..
Tapi kau setia.. Mengumpulkannya..
Iba.. Tapi kau bukan pemulung biasa..
Dan bukan pengemis permanen..
Yang menanggalkan kemaluan egomu..
Mengikis kesombongan rohani mu..
Menghancurkan kerasnya kota ini..
Karena waktumu ttak panjang..
Bersama mereka..
Terimakasih pengayuh sepeda pagi temanku..