Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesepeda Pagi Temanku

17 Februari 2021   06:34 Diperbarui: 17 Februari 2021   06:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk ku melihat cerah.. Wajah pagi ini..
Sambil bertanya pada seorang teman..
Kau ini bersepeda atau mengais sampah..
Kau ini memeras keringat atau menabung sampah.. Tuk hari ini..
Tuk anak dan istrimu..
Sambil ku bertanya kembali..
Sambil dia lewat menembus kabut..
Tersenyum walau tak di sapa..
Hanya pagi yang mau menyapa tapi mentari tak memberi senyumnya..
Malas dan bosan? Tapi kau tak pedulikan..
Kadang si dermawan menyisihkan uangnya untukmu...
Aku sahabatmu.. Yang perduli padamu..
Sahabat meski kau menyelamatkan bumi ini..
Dari hal yang kecil..
Dan tak berharga..
Tapi kau setia.. Mengumpulkannya..
Iba.. Tapi kau bukan pemulung biasa..
Dan bukan pengemis permanen..
Yang menanggalkan kemaluan egomu..
Mengikis kesombongan rohani mu..
Menghancurkan kerasnya kota ini..
Karena waktumu ttak panjang..
Bersama mereka..
Terimakasih pengayuh sepeda pagi temanku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun