Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

merawat komunikasi guru dan siswa di masa pandemi

12 Februari 2021   20:13 Diperbarui: 20 Februari 2021   06:30 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa pembelajaran daring ini peserta didik seolah-olah menanggung tugas yang banyak dari guru-guru mereka, di kala guru-gurupun mengembangkan kompetensinya agar tidak tergilas oleh perkembangan tekhnologi komunikasi yang begitu cepat. Tapi sebenarnya apa to komunikasi itu samapi-sampai jalinan itu harus di pererat di masa pandemic ini. Komunikasi adalah Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang dapat menimbulkan efek tertentu.  baik guru maupun siswa merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Karena merekalah yang melakukan proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak akan terjadi jika tidak ada guru atau pun siswa. Dengan melihat  pada pengertian bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dari guru yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas siswa, terkandung suatu makna bahwa proses yang dinamakan pendidikan itu tidak akan pernah berlangsung apabila tidak hadir guru dan siswa dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Sehingga bisa dikatakan bahwa guru dan siswa merupakan pilar utama terselenggaranya aktivitas pendidikan. Guru merupakan seorang sosok yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Banyak sekali tugas guru terutama untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa.

Dalam psikologi, prokrastinasi berarti tindakan mengganti tugas berkepentingan tinggi dengan tugas berkepentingan rendah, sehingga tugas penting pun tertunda. Psikolog sering menyebut perilaku ini sebagai mekanisme untuk mencakup kecemasan yang berhubungan dengan memulai atau menyelesaikan tugas atau keputusan apapun.[1] Schraw, Pinard, Wadkins, dan Olafson menetapkan tiga kriteria agar suatu perilaku dapat dikelompokkan sebagai prokrastinasi: harus kontraproduktif, kurang perlu, dan menunda-nunda.[2]

Prokrastinasi dapat mengakibatkan peserta didik stres, rasa bersalah dan krisis, kehilangan produktivitas pribadi, juga penolakan sosial untuk tidak memenuhi tanggung jawab atau komitmen. Perasaan ini jika digabung dapat mendorong prokrastinasi berlebihan. Meski dianggap normal bagi manusia sampai batas tertentu, hal ini dapat menjadi masalah jika melewati ambang batas normal. Prokrastinasi kronis bisa jadi tanda-tanda gangguan psikologis terpendam.

Guru akan menjadi penyelamat bagi peserta didik, apabila guru  mengerti kondisi keluarga mereka, apa permasalahan yang dihadapi mereka?, meskipun mampu memberikan jalan keluar agar tugasnya bisa berkurang. Memang tidak di pungkiri dalam pembelajaran daring ini,  Ada beberapa dampak negatif yang didapat ketika pembelajaran dalam jaringan alias online. Berikut dampak negatifnya:

1. Ancaman putus sekolah

Anak berisiko putus sekolah lantaran terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga.

2. Penurunan capaian belajar

Dinas Pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama Pembelajaran Jarak Jauh.

3. Tanpa sekolah, anak berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga yang tidak terdeteksi guru.

4. Keterbatasan gawai dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang belajar daring.

5. Anak berisiko kehilangan pembelajaran atau learning loss.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun