Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Doamu

15 Januari 2021   06:41 Diperbarui: 15 Januari 2021   06:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari doamu
Dari doamu..
Seperti mentari pagi yang menghangatkan sinarnya untukku..
Merasuk kedalam tulang-tulang tubuhku..
Meresapi menjadi satu dengan aliran darahku..
Membakar kemalasanku yang menggumpal bersama lemak jahat tubuh ini...
Nyala api doamu
Mengoyakkan tirai kabut dinginya kota ini..
Ikut menembus menusuk pas di jantungku
Tuk bangkit dari keterpurukan
Keluar dari kenikmatan handphone ku..
Dari doamu ibu...
Aku bungkam.. Pasti kutak bisa membalasnya..
Memang ku lebih dulu dariku..
Tanpamu apa jadinya aku..
Tanpa doamu aku tak bisa membahagiakan mu
Tanpa doamu hidupku tak sejahtera..
Tanpa doamu aku tak tahu apa artinya..
Cinta yang tertanam dari-Nya..
Tanpa doamu aku tak bisa belajar mengerti artinya kasih yang hebat itu DariMu
Restu dari doamu ibu..
Menembus sumsum tulangku..
Mendekatkan ku padaNya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun