Mohon tunggu...
Agung Baskoro
Agung Baskoro Mohon Tunggu... Konsultan - Political Consultan | PR Strategist |

Political Consultant | PR Strategist | Tanoto Scholar | The Next Leader Award Versi Universitas Paramadina-Metro TV 2009 | Buku Status Update For The Best Student (Gramedia Pustaka Utama, 2012) | Juventini | Contact : agungbaskoro86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Cara Cerdas Raih Beasiswa

14 Januari 2018   13:07 Diperbarui: 14 Januari 2018   14:32 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering dengar informasi beasiswa? Tapi, belum pernah coba atau baca lebih detail informasinya karena takut tidak lulus? Atau suka nyari beasiswa tapi, malas memenuhi syaratnya? Artikel ini didedikasikan untuk mereka yang butuh beasiswa. Bisa jadi bukan ANDA, tetapi adik, saudara, tetangga, teman, atau bahkan kerabat lainnya. Setidaknya mari kita bantu mereka dengan hal sederhana, terus memotivasi, mengajak berfikir sederhana soal mempersiapkan beasiswa  atau bahkan menyebar info beasiswa lewat artikel ini menimbang manfaatnya yang besar. 

Selain biaya akademik, saat ini banyak beasiswa menawarkan fasilitas lainnya untuk menunjang hidup, studi, karir, dan kehidupan setelah lulus dari kampus. Beragam kegunaan dari beasiswa ini tentu sayang dilewatkan begitu saja bila saat ini kita atau keluarga, tetangga, teman, dan kerabat lainnya kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.

Beasiswa Tanoto Foundation salah satu contoh hadirnya berbagai manfaat yang dimaksud. Beasiswa yang digagas oleh Sukanto Tanoto ini, menjadi salah satu beasiswa paling dinantikan oleh calon mahasiswa dan mahasiswa seluruh Indonesia karena besarnya manfaat yang diberikan. Selain menyediakan uang kuliah dan tunjangan hidup, beasiswa ini juga turut memberikan fasilitas yang melingkupi (1) Program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan soft skills (2) Program pengabdian masyarakat melalui Tanoto Scholars Association (3) Program pengembangan jejaring, termasuk melalui Tanoto Scholars Gathering (4) Program konseling bagi Tanoto Scholars yang mengalami kendala pencapaian akademis (5) Program magang di perusahaan yang tergabung dalam Group Royal Golden Eagle yang mewadahi Tanoto Foundation.

Lantas apa yang harus dilalui oleh para calon penerima beasiswa dengan nikmatnya beasiswa yang didapat?

I. Mempersiapkan Tes Administrasi

Biasanya fase ini merupakan tahap awal dari keseluruhan alur seleksi beasiswa. Tampaknya sederhana, namun seringkali banyak yang tidak lolos karena lupa memenuhi salah satu syarat atau belum masuk kriteria syarat yang diminta. Tes Administrasi sesungguhnya hanya awalan untuk menguji kemampuan calon pendaftar beasiswa untuk memenuhi persyaratan umum dan khusus. Bentuk persyaratan umum dan khusus biasanya, dapat dilihat salah satunya dari mulai dibukanya pendaftaran baru bagi para calon pemburu beasiswa Tanoto Foundation hingga 28 Februari 2018.

A. Persyaratan Umum :

1. Warga Negara Indonesia

2. Terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi mitra

3. Berprestasi akademik baik

4. Berjiwa kepemimpinan dan memiliki kepedulian serta komitmen untuk ikut memajukan bangsa Indonesia

5. Berasal dari keluarga ang memiliki kendala ekonomi (underprivileged)

6. Mendaftarkan diri secara online melalui website Tanoto Foundation -> http://www.tanotofoundation.org/education/2018/01/seleksi-beasiswa-tanoto-foundation-national-champion-scholarship-2018/

B. Persyaratan khusus :

1. PROGRAM STRATA 1 (S1)

a. Usia maksimum 21 tahun pada saat pendaftaran

b. IPK teakhir minimum 3.00 (skala 4.00)

c. Bagi mahasiswa tahun pertama, nilai rata-rata minimum rapor SMU kelas 3 adalah 8.00 (skala 10.00) untuk rapor format lama atau 3.00 (skala 4.00) untuk rapor format baru.

2. PROGRAM STRATA 2 (S2)

a. Usia maksimum 40 tahun pada saat pendaftaran

b. Mempunyai pengalaman kerja minimum 2 tahun

c. IPK Program S1 minimum 3.25 (skala 4.00)

Baca teliti dan ulang berkali-kali setiap syarat yang diminta agar tak ada yang terlewat. Pada tahap ini juga nanti dilakukan pengecekan kelengkapan administrasi/dokumen dan seleksi nilai akademis. Jika sudah yakin telah memenuhi syarat umum dan khusus, tidak ada salahnya untuk mendaftar. Karena, besar kemungkinan bisa mengikuti proses seleksi tahap berikutnya. Namun sebaliknya, bila ada salah satu syarat belum ada, maka sebaiknya menunda untuk mendaftar atau mencoba beasiswa lain yang relevan dengan kemampuan.

II. Tes Psikologi

Sebelum menghadapi tes ini, ada baiknya ke toko buku untuk beli buku-buku yang berkaitan dengan ujian psikotes atau menemui salah satu penerima sebuah beasiswa/alumni beasiswa untuk menambah informasi atas seleksi pada fase ini. Jangan sampai saat harinya, kamu kaget atau tidak siap secara mental dengan soal atau tes yang diberikan. Walaupun jenis soal, metode ujian, atau bahkan bentuk masalah yang dihadapi bisa berbeda bahkan sangat ekstrim dari biasanya.

Biasanya tes psikologi yang diberikan mencakup intelegensia, kemampuan memberikan solusi, mengatasi konflik, mengambil keputusan dan potensi kepemimpinan. Pengujian dilakukan oleh tim konsultan professional. Selain tes tertulis, bentuk tes psikologi seringkali juga mengikutsertakan diskusi kelompok (focus group discussion) yang membagi para peserta beasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk membahas dan menyelesaikan sebuah masalah. Dalam kegiatan ini pihak penyeleksi bukan hanya melihat kemampuan seseorang menjadi pemantik (keynote speech)atau pembicara (speaker), namun juga ingin mengetahui bagaimana seorang peserta mampu menunjukkan dirinya bisa menjadi moderator diskusi yang cermat dan peserta diskusi yang kritis.

III. Wawancara

Biasanya merupakan seleksi tahap akhir berupa interaksi langsung antara pelamar Beasiswa dan tim pemberi beasiswa, untuk lebih jauh mengenal karakter dan melihat kekuatan personal pelamar Beasiswa. Pada sesi wawancara, perlu diperhatikan beberapa hal, yakni;

a. Penampilan, pastikan kamu tampil seoptimal mungkin. Agar pewawancara menerima kesan positif dari awal. Sederhananya, rapi, wangi, dan jangan lupa mandi. Jangan sampai pewawancara terganggu panca inderanya karena kehadiran kamu didekatnya.

b. Menjadi diri sendiri. Jawab jujur dan apa adanya setiap pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara. Artinya tak ada jawaban salah atau benar, karena setiap orang unik dan memiliki latarbelakang yang berbeda-beda. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum seperti, mengapa kamu ikut beasiswa ini? Bagaimana rencana kuliah dan karir kamu ke depan? Apa yang membuat kami harus memilih kamu? Bagaimana bila kamu belum berhasil diterima dalam beasiswa ini? Pasti jawaban setiap orang berbeda-beda. Sehingga, jawaban terbaik dari kamu adalah menjelaskan dengan baik atau merasionalisasi jawaban yang diberikan sehingga masuk akal dan diterima 'beda' oleh pewawancara.

Jawaban 'Beda' di sini pada dasarnya, pewawancara dapat mengetahui utuh potensi, kemampuan, masa depan calon penerima beasiswa ketika dialog dengannya terjadi. Para pewawancara seperti yakin dengan ekspresi, intonasi, dan setiap jawaban yang diberikan oleh pelamar karena mendapati data (ilmu pengetahuan), fakta (kasus), cerita (pengalaman pribadi) dan kata-kata yang jelas (teratur dan terukur).

c. Tetap tenang, sesulit dan seemosional apapun pertanyaan yang diterima tetap fokus menjawab. Karena tujuan pewawancara menanyai adalah menerima jawaban terbaik dari kita. Jangan sampai malah bapernya yang mengemuka atau diamnya yang lebih tampak. Karena, dikhawatirkan akan mengurangi nilai terbaik yang bisa kita terima.

Setiap institusi beasiswa punya arahan memastikan calon penerimanya adalah pemimpin masa depan Indonesia atau generasi penerus yang dapat diandalkan. Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi negeri ini sampai sekarang dan terbatasnya sumber daya untuk menyelesaikan, otomatis menuntut setiap anak bangsa untuk lebih berani, sangat kreatif dan memiliki mental yang tangguh. Harapannya, beasiswa yang diterima oleh seorang mahasiswa ini nantinya dapat menghasilkan perbaikan sistem atau bahkan membawa perubahan besar bagi masyarakat.

d. Simulasi wawancara, tak ada salahnya berdiri di depan cermin atau mengajak teman menjadi pewawancara untuk menggali jawaban-jawaban tidak terduga atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan. Setidaknya ada bayangan atau kerangka berfikir yang jelas ketika pada saat hari H berlangsung wawancara.

Ketiga tes di atas, mulai tes administrasi, psikologi, dan wawancara merupakan hal lazim yang biasanya bakal dilewati oleh siapapun yang akan meraih beasiswa. So..nikmati prosesnya dan terima apapun hasilnya. Selamat mencoba, semoga terpilih di tahun ini sebagai salah satu penerima beasiswa. 

Aamiin Yaa Rabbalalamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun