Mohon tunggu...
Agung Baskoro
Agung Baskoro Mohon Tunggu... Konsultan - Political Consultan | PR Strategist |

Political Consultant | PR Strategist | Tanoto Scholar | The Next Leader Award Versi Universitas Paramadina-Metro TV 2009 | Buku Status Update For The Best Student (Gramedia Pustaka Utama, 2012) | Juventini | Contact : agungbaskoro86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Saja Sih Syarat Bekerja Jarak Jauh?

29 Desember 2017   16:51 Diperbarui: 29 Desember 2017   18:44 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyambung tentang tulisan saya beberapa waktu yang lalu soal "Bapak Rumah Tangga" (Link) dalam kesempatan ini saya ingin mengulas aktivitas lain dalam keseharian saya selama setahun di Kanada.

Ya...karena sebagai kepala rumah tangga, kewajiban untuk mencari nafkah sebagai sesuatu yang 'melekat', setidaknya bagi diri saya. Walaupun, saat ini sebagian besar waktu saya harus menyesuaikan ritme istri dan anak. Otomatis ketika harus bekerja, saya harus cermat membagi waktu, energi, dan ritme tuntutan dari pimpinan. Karena, istri memiliki jadwal tetap untuk kuliah dan terkait pula dengan pengasuhan putri kami yang berusia 4 tahun sebagai prioritas sejak memutuskan merantau.

Artinya, jadwal saya bekerja harus fleksibel, namun dalam pelaksanaanya dalam sehari berlangsung selama 4-8 Jam, tergantung situasi dan permintaan. Dalam satu kasus karena pekerjaan saya salah satunya banyak bersentuhan dengan politik, untuk merespon hal tersebut melalui sebuah tulisan/update di media sosial, bisa membutuhkan waktu 12 jam (maksimal) dengan jeda. 

Selain tentang politik, pekerjaan saya banyak berkaitan dengan kehumasan (public relation & Branding) serta anak muda. Ketiga bidang tersebut, menuntut saya harus intensif mengikuti isu dan dinamika yang saat ini terjadi di tanah air karena ruang lingkup pekerjaan ini secara keseluruhan berlangsung di Indonesia.

Ada banyak pertanyaan dari teman maupun rekan-rekan lainnya di sini ketika saya menjalani ritme bekerja jarak jauh. Koq bisa sih bekerja jarak jauh? Bagaimana caranya? Dapatnya berapa?

Sesungguhnya pekerjaan jarak jauh atau bekerja secara online dapat terlaksana karena pada waktu sebelumnya, saya banyak menginvestasikan diri pada 4 hal, yakni;

1. kemampuan/skill : kemampuan ini basisnya pengetahuan dan pengalaman (baca : jam terbang).  Selama ini saya banyak berkutat sebagai pekerja politik profesional, yakni, peneliti, penulis, analis, dan konsultan. Jam terbang bagi institusi manapun menjadi penting dan dibutuhkan di tengah tuntutan pasar yang terkadang bergerak lebih cepat dalam merekayasa realitas. Soal jam terbang lainnya yang perlu dijelaskan adalah kemampuan seorang pekerja untuk tampil menjadi seorang pemimpin (leader) dan di saat yang lain kemampuan ia untuk siap untuk dipimpin (follower). Menjadi leader dan follower ini menuntut kedewasaan, karena dinamika kerja yang terkadang kompleks. Bila ia sudah terbiasa menjadi leader dan follower, maka apapun tanggungjawab yang diberikan oleh pimpinan tak jadi soal. 

Tapi, buat rekan-rekan yang sedang berproses memulai karir, tak ada salahnya tetap menikmati pembelajaran yang sedang berlangsung. Semakin jarang atau baru pengetahuan/kemampuan yang ditekuni, maka peluang untuk menjadi pekerja jarak jauh menjadi semakin terbuka.

2. kepercayaan/trust : salah satu cara mendapatkan peluang bekerja jarak jauh adalah reputasi. Rekam-jejak hidup dan karir profesional kita selama ini menjadi poin utama yang dipertimbangkan bagi siapapun. Bekerja jarak jauh secara substansi sesungguhnya sama dengan offline. Namun, ada pondasi yang menjadi bangunan utuh dari kedua hal tersebut, yakni kualitas. Karena walaupun kita tidak masuk ke kantor sebagaimana lazimnya orang bekerja, tuntutan dari pimpinan atau klien tetap sama, yakni target kerja harus tercapai dan memuaskan mereka. Jika hasil menjadi patokan, bagaimana mungkin mereka main-main memperkerjakan seseorang?

(3) kelakuan/attitude : Loyalitas (kesetian) terhadap sebuah institusi dan integritas seorang pekerja memegang peranan penting ketika di fase berikutnya ia memutuskan bekerja jarak jauh. Hal ini menjadi kebutuhan utama di tengah mudahnya seseorang pindah kantor atau rendahnya kinerja seorang pekerja. Loyalitas dan integritas dapat tumbuh dari relasi yang baik antara pimpinan dengan pekerjanya. Hubungan ini dapat tercipta, ketika pimpinan memahami kebutuhan pekerjanya dan pekerja dapat menjawab tuntutan pimpinannya secara profesional. Dalam bidang politik bahkan loyalitas dan integritas menjadi hal paling utama mengalahkan pertimbangan apapun.

(4) jejaring/networking : memiliki banyak teman bagi saya sudah terbukti ampuh menambah rezeki. Silaturahim menjadi salah satu kunci untuk merawat hal ini, agar berbagai peluang semakin terbuka. Dalam kondisi di perantauan seperti sekarang, teknologi berhasil memudahan saya berkomunikasi dengan siapapun. Di luar hal tersebut, kita harus hati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai akun-akun kita malah terjebak menyebarkan hoax, ikut berkonflik, atau terlibat dalam aktivitas yang kurang bermanfaat menguatkan rekam-jejak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun