Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[HORORKOPLAK] Gagalnya Misi Menjadi Memedi

12 Januari 2017   00:14 Diperbarui: 12 Januari 2017   00:33 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Koplak Yo Ben -dok KYB

Kisah nyata ini sudah lama berlalu, saat saya masih berseragam merah hati putih. Bersama kakak kandung, yang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah. Kami melewatkan masa kecil, di desa kecamatan enam kilometer dari kota kabupaten.

Kakak saya yang satu ini, memiliki sifat tak mau mengalah dan cukup perhitungan. Bahkan pada adiknya sendiri, selalu maunya menangnya sendiri. Beberapa kali katauan berlaku curang, terutama soal makanan pada saya adiknya.

Kalau ada roti sobek misalnya, dia lebih dulu pegang kendali dalam hal pembagian. Pada saat memotong roti sobek menjadi dua, bagian lebih panjang untuk dia, sisanya yang lebih pendek diserahkan pada adiknya. Hal yang sama juga dilakukan, untuk pembagian pekerjaan atau apapun yang sekiranya bisa diakali.

Suatu hari si kakak timbul ide iseng, pengin ngerjain orang yang lewat depan rumah.

"mumpung besok libur dan ga belajar, yuk gangguin orang lewat" cetus kakak usil.

Kebetulan letak rumah kami, berada di pinggir jalan utama menuju kota. Biasanya jalanan mulai sepi, setelah sholat maghrib ditunaikan. Hanya ada satu dua kendaraan lewat, selebihnya orang dengan jalan kaki.

Malam hari jalanan di kampung sepi, cahaya lampu teplok yang menyinari tak begitu jelas. Mengingat saat itu belum masuk listrik, hanya penerangan seadanya membantu pengguna jalan. Biasanya setiap teras rumah memasang lampu minyak, tentu dengan daya jangkau sangat terbatas.

"Gangguin gimana?" balas saya belum paham

"Kita jadi memedi (atau demit)"

"Hah, memedi, serem amat"

"Sesekali gak apa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun