Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Brush With Danger" Kiprah Anak Bangsa di Pentas Dunia

23 November 2015   11:27 Diperbarui: 23 November 2015   12:23 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Adegan Brush With Danger"][/caption]Selalu saja dada ini bergetar, melihat dan mendegar torehan prestasi anak negri. Mereka adalah pribadi luar biasa, yang telah mengharumkan nama bangsa. Jejak demi jejak yang diayunkan, tak ayal merebut menjadi perhatian dunia.

Kembali satu nama, tiba-tiba merebut perhatian publik. Perempuan muda asal Blitar, bernama Livi Zheng.

-Saat kesempatan datang, kerjakan dengan totalitas. Jika belum berhasil jangan menyerah- "Every time you get NO, No and No ! But you have to get one YES" Ujar Livi Zheng dalam sessi wawancara denga sebuah stasiun televisi. swasta (dikutip dan ditulis teman di facebook)

Saya berkesempatan ikut bergabung, berbincang langsung dengan sutradara muda berbakat ini. Kehadirannya di XXI Epicentrum, seketika merebut perhatian pengunjung. Sambil menunggu acara Nobar "Brush With Danger", komikers "menyandra" perempuan cerdas ini. Aura positif terpancar jelas, menggambarkan Livi Zheng adalah sosok energic. Berkisah tentang serangkaian proses, pembuatan film dan lika liku menembus dunia international.

Film Brush With Danger berhasil, masuk dalam seleksi salah satu nominasi organisasi Oscar. Perjalan menuju Oscar tidaklah ringan, karena musti bersaing bersama ribuan film lainnya. Prestasi semakin sempurna, ketika tanggal 15 Agustus 2015 mendapat penghargaan Diaspora Creative Award dari Diaspora Indonesia.

"film ini dikategorikan film impor, jadi aku mendadak menjadi entrepreneur" ujarnya saat dikerubuti komikers.

Kisah meluncur dari bibir mungilnya, tantangan dalam mengerjakan naskah "Brush With Danger". Revisi naskah hingga 32 kali sampet dialami, termasuk kesulitan mencari crew untuk mengerjakan project ini.

Selama perbincangan, Livi Zheng sangat Indonesia. Jarang terdegar istilah asing dari ucapannya. Dengan telaten melayani pengunjung, mengajak berfoto dan minta tanda tangan.

0o0

Adegan dimulai gambar di sebuah lahan sepi, terlihat berbaris tumpukkan container. Kemudian hari berangsur gelap, satu pintu kontainer dibuka berisi puluhan imigran gelap. Sebuah komando "keluar", terdenga dari mulut koordinator. Begitu menghirup udara bebas, imigran lari tanpa tujuan pasti. Diantara imigran yang keluar dari container, terdapat nama Alice Qiang (Livi Zheng) dan Ken Qiang (Ken Zheng). Dua kakak beradik sampai di kota Seatlle, dengan tujuan mencari keberadaan ayahnya.

Tak lama menapakkan kaki, satu imigrant dirampas tasnya. Ken Qiang tidak tinggal diam, membantu teman imigrant melawan penjahat. Sampai tas ditangan penjahat berpindah tangan, diserahkan kepada pemiliknya. Namun malang tak bisa ditawar, justru bawaan Alice Qiang dibawa kabur penjahat. Sebuah suara sirine memekakkan telinga, Alice dan Ken memilih menyelamatkan diri. Dengan berat hati uang sembilanpuluh dua Dollar raib, bersama tas yang dibawa lari penjahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun