Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jodoh Sudah Diatur tapi Manusia Musti Turut Campur

20 Juni 2025   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2025   14:23 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya yakin Kompasianer pernah mendengar, kalimat "jodoh sudah ada yang mengatur".  Kalimat yang bisa dijadikan senjata, baik untuk menghibur dan dilain waktu untuk membela diri.

Ya, biasanya sebagai penghiburan bagi orang yang ditinggal kekasih hati. Atau sebagai kalimat membela diri, bagi yang tak kunjung bersua tambatan hati.

Saya team keduanya, pernah merasakan sendiri saat bujangan. Mengalami dua keadaan, sekaligus memanfaatkan kalimat 'sakti' tersebut. Baik untuk menghibur diri,  di kemudian hari sebagai kalimat pembela diri.

Saya masih ingat, suasana hati saat mengucapkan "jodoh ada yang mengatur". Seperti ada perasaan pasrah dan gamang, seolah tak ada pijakan yang pasti.

Menjawab pertanyaan orang, dengan kalimat dimaksud. Saya sangat berharap orang lekas mengerti, segera berhenti memojokkan dan tidak berlarut- larut. Pada saat bersamaan , memendam harapan besar tapi tidak bisa memutuskan.

Berada di posisi demikian, saya menyadari sedemikian kerdilnya kita manusia. Tak punya kuasa sedikitpun, bahkan terhadap nasibnya sendiri. Kita sama sekali tidak punya kesanggupan, menentukan kejadian sesuai keinginan sendiri.

Bahwa se-optimis apapun, bakal memiliki seseorang. Atau seyakin apapun, segera menemukan kekasih dinanti. Tetap saja kita tak punya kuasa, mengatur yang akan terjadi esok hari.

Tuhan sangat demokratis, memberi kesempatan manusia untuk berusaha. Meski hasilnya tetap rahasia, Tuhan Maha tahu yang terbaik untuk hamba-Nya

Jodoh sudah diatur, tapi manusia musti turut campur

----- ---- ---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun