Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mindful Eating adalah Definisi Makan Sedikit tapi Kenyang

10 Maret 2025   10:15 Diperbarui: 11 Maret 2025   07:24 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi kurma takjil favorit untuk berbuka - dokpri 

Kompasianer, mungkin pernah mengalami seperti saya alami. Meski sedang puasa Ramadan, tapi tubuh ini makin gendut saja. Buncitnya konsisten, saingan deh dengan ibu hamil. Setelah mencari tahu sana sini, ternyata masalahnya di pola makan yang kurang tepat.

Saya terbiasa sikat semua makanan, begitu adzan maghrib tiba. Saat sahur, makan sebanyaknya agar tidak kelaparan. Puasa ibarat menggeser waktu makan, jatah makan sehari dirapel saat berbuka dan sahur.

Sampai ada satu peristiwa, yang mengubah itu semua. Pada Ramadan dini hari tahun 2016, badan ini sakit saat digerakan. Istri dan anak mbarep menarik tangan ini, agar saya bisa sekadar duduk.

Setelah dibawa ke klinik, dokter memperlihatkan foto hasil rontgen. Bahwa ada lemak mulai menggumpal, di sekitar organ hati. Dokter mengabarkan, ada gejala pelemakan hati .

Tak ada cara lain, kecuali saya musti mengubah gaya hidup. Pola makan dirombak total, menghindari beberapa jenis asupan. Dibarengi olah raga rutin, agar lemak menggumpal bisa tersingkirkan.

Di klinik yang sama, saya dipertemukan ahli nutrisi. Saya mendapat banyak masukan, soal jenis asupan yang musti dikonsumsi dan dhihindari. Dari ahli nutrisi juga, kali pertama saya mengenal istilah mindful eating.

Mindful eating, adalah makan dengan kesadaran penuh. Kita sadar bahwa yang dimakan, akan membawa dampak yang dirasakan sendiri. Yang makan asal-asalan, kemungkinan akan dihinggapi aneka penyakit. Yang makannya baik dan tidak berlebihan, dampak postifnya berupa kesehatan.

Btw, saya langsung ingat pesan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mengajak kita umatnya, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang. Ya, makan secukupnya adalah ajaran mulia dari manusia mulia.

Ketika mempraktekan mindful eating, cara saya berbuka dan sahur tidak lagi sama. Tidak terburu-buru menguyah makanan, bisa dibilang sangat menikmati. Asupan yang masuk ke dalam tubuh, seolah bisa terserap dengan baik.

Karena penyerapan makanan baik, maka meski makan sedikit mengeyangkan. Misalnya setelah taraweh lapar lagi, bisa diulang makan dengan mindful eating.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun