Kompasianer's, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Semoga puasa kita membawa keberkahan, berhasil memroses diri menjadi pribadi lebih baik--aamiin.
Ramadan identik dengan (salah satunya) ngabuburit, tradisi lama yang terpertahankan hingga kini. Saya punya banyak pengalaman ngabuburit, baik semasa di kampung halaman, di tanah rantau semasa bujang, pun setelah menjadi bapack-bapack---hehehe.
Di tempat ngabuburit inilah, kita bisa dapati aneka takjil dan menu berbuka yang dijual. Dulu, saya suka kalap di tempat ini. Membeli takjil sesuai mood, asal manis dan sekiranya suka langsung dibeli.
Siapa nyana, kebiasaan demikian ternyata salah. Ramadan membuat tubuh saya melar, akibat tidak kontrol jenis dan kuantitas asupan. Hingga akhirnya saya tumbang, karena obesitas dan penyakit lainnya. Saya pernah, menuliskan ulasannya di Kompasiana.
Saya membaca artikel, tentang quote " berbukalah dengan yang manis". Sebenarnya bukan hadist, tapi (ada yang mengatakan) tagline iklan minuman. Sementara kebiasaan berbuka Baginda Nabi SAW, adalah dengan kurma.
Sebagian ulama meng-qiyas-kan kurma dengan makanan manis, dan orang awam mempersepsikan manis dengan sejumlah makanan. Misalnya kolak, es campur, es buah, bubur sumsum, dan lain sebagainya. Tetapi saya dibuat kapok, kebanyakan makanan manis membuat saya berpotensi diabetes.Â
Akhirnya saya memilih, berbuka dengan manis dan alami. Saya berbuka dengan kelapa muda murni. Â Manisnya air kelapa, manjur menghilangkan dahaga dan pas untuk membatalkan puasa. Berikut, video reels sebagai pendukung artikel, sekaligus menjawab tantangan Samber THR hari ini. Semoga bermanfaat.