Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sikap Konsisten Ibarat Menggali Sumur

29 Januari 2023   19:40 Diperbarui: 29 Januari 2023   20:28 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari kompas.com

Di bidang apapun, sikap konsisten memegang peranan sangat penting. Karena sikap demikian, akan menentukan keberlanjutan sebuah perjalanan/ proses. Tetap berada di jalan telah diambil, memang bukan perkara mudah. Mengingat manusia diciptakan sangat unik, rentan dihinggapi perasaan bosan dan atau patah di tengah jalan.

Entah itu dalam hal berkarir, enath di sebuah hubungan (pertemanan, persabahabatan, bahkan suami istri, misalnya), dalam berkegiatan, dan lain sebagainya. Sikap teguh di satu hal secara berkelanjutan, membutuhkan effort yang luar biasa.

Ketekunan, kesabaran, dan sikap semisal, bisa mencerminkan kepribadian  seseorang. Seberapa konsisten seseorang, telah mantap dengan keputusan diambil. Seberapa besar tanggung jawab diemban, atas keputusan telah ditetapkan.

------

Saya pernah menyimak, penuturan seorang artis senior (Dewi Yull). Beliau dengan perjalanan karir lumayan panjang, baik di dunia menyanyi dan atau berakting. Dari artikel saya baca, artis ini mengawali karir berkesenian di akhir tahun 70-an. Ketika itu masih berusia belasan tahun, mengikuti festival menyanyi dan terlibat di film musik untuk peran figuran.

Ketika saya beranjak remaja, nama artis ini sedang menanjak. Beberapa lagunya sering diputar di radio, mengingat jam siaran televisi kala itu masih terbatas. Dan kemudian merambah, memerankan karakter di beberapa serial televisi.

Satu dua lagunya cukup terkenal, meski-- menurut pengakuannya---belum bisa dikategorikan meledak (secara komersil). Dan eksisntensinya terbantu, berkat aktingnya di serial televisi yang sangat diminati masyarakat. Karakter sebagai istri tak berdaya (Jeng Sri, anak pemilik Losmen), cukup melekat dengan diri beliau. Kemudian di serial berbeda, terbilang berhasil memerankan karakter sebagai dokter.

Dan seiring berjalannya waktu, sunatullah/ hukum alam berlaku. Artis seangkatan 70-80-90 mulai mundur satu persatu, dengan aneka sebab dan alasan. Ada yang mengaku focus ke keluarga, ada yang punya bisnis ini dan itu, ada yang secara komersil kurang diminati masyarakat.

Kemudian bermunculan pendatang baru, dengan talenta luar biasa dan (tentunya) muda belia. Sementara (menurut saya) ibu satu ini, terbilang tetap survive. Memang kemunculannya di layar kaca, tak sesering masa mudanya. Tetapi kalau dihitung produktifitas, relatif cukup bagus untuk artis seusianya. Kini sang artis, berusia di atas 60 tahun dan memiliki beberapa cucu---luar biasa.

Konon (dari penjelasan saya dengar di televisi), sikap tekun, konsisten, dan bertanggung jawab di bidang dipilih menjadi kunci. Ya, Konsisten, demikian kesimpulan saya ambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun