Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cat Lovers dan Dampak Psikologisnya

5 Januari 2023   09:46 Diperbarui: 5 Januari 2023   09:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetangga sebelah rumah persis, baru saja membeli kucing lucu dan nggemesin. Bulunya putih bersh dan lebat, badannya gemoy peluk-able, khas kucing peranakan. Kalau sore, empunya menggendong mengelus-elus di halaman rumah. Tampak banget rasa sayang dan perhatian, kepada binatang peliharaan.

Istri dan anak suka kucing -- tapi tidak sampai merawat khusus---,suka mendekat dan goda kucing tetangga. Ikut membeli makanan, dengan seijin tetangga  sewaktu-waktu turut meberi makanan. Ada satu kucing kampung, menjadi langganan diberi makanan.

Saya biasa saja dengan kucing, pernah sekilas mendengar obrolan istri dan tetangga. Mereka membahas makanan kesukaan kucing, dan tetangga ini rupanya cukup fasih. Soal cat food, ternyata ada komposisi memenuhi kebutuhan pets.

Kandungan terdiri dari protein, kalsium, anti oksidan (untuk sistem imun), vitamin A, taurine, asam lemak, omega 3 dan 6 serta prebiotik. Masih diperbincangan itu, semua kandungan ada di satu merek terkenal.

Saya membatin, sebegitunya orang kalau sudah jatuh suka (termasuk sayang kucing). Makanan semahal apapun, dibela-belain membeli.

----

Sani B. Hermawa, Psi , psikolog Keluarga dan Anak, menyampaikan bahwa binatang peliharaan memiliki manfaat bagus, membantu meningkatkan ikatan emosional orang tua dan anak. Misalnya kucing yang dianggap sebagai anggota keluarga, bisa membantu membangun afeksi, memunculkan sikap care, empati, dan ikatan yang kuat antara anggota keluarga.

Masih menurut Sani, memelihara kucing bisa meningkatkan self esteem pada anak dibanding anak yang tidak memiliki binatang peliharaan. Hal ini bisa disebabkan, karena anak memiliki rasa tanggung jawab. Sehingga anak lebih ekspresif dan merasakan kebahagiaan.

Ya, beberapa kali saya pernah mendapati situasi, anggota keluarga ngariung kemudian semua focus pada binatang kesayangan. Selanjutnya tercipta suasana cair dan relaks, melihat ulah kucing yang lucu. Dampaknya, membuat hubungan lebih dekat antar anggota keluarga.

Drh. Nyoman Sakyarsih, seorang dokter hewan dan pendiri klinik hewan. Menyoroti kebiasaan masyarakat yang kurang tepat, kucing diberi makanan yang dimakan manusia. Misalnya diberi nasi dengan sisa lauk, pikirnya daripada dibuang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun