Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Sandal Sepatu Bukan Sekadar Alas Kaki

11 November 2022   13:18 Diperbarui: 11 November 2022   15:19 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai generasi jadul (80-90-an), masa itu saya cukup akrab dengan sepatu warna gelap. Warna hitam, bitu donker, dan atau coklet, adalah warna lazim untuk sepatu kala itu. Kalaupun ada warna lain, hanya sebagai hiasan atau aksesoris.

Misalnya sepatu dengan warna dasar hitam, dihiasi garis hijau, merah atau putih. Tetap saja warna gelap mendominasi, karena demikian tren yang berlaku ketika itu. Etapi, ada juga sih sepatu putih, yang keseluruhan putih tanpa sentuhan warna selainnya.

Semakin ke sini semakin bergeser, corak dan mode sepatu jauh berbeda. Anak saya yang SMA, punya sepatu yang sama sekali tidak ada warna hitamnya. Pun adiknya yang mau masuk SMP, selera warna sepatunya juga unik-- lebih suka warna pink.

Fungsi dan tren sepatu atau sandal juga berubah, sandal sepatu bukan sekadar alas kaki. Tetapi menjadi bagian dari fashion, sehingga pertimbangan membeli sandal sepatu juga bertambah. Patokan memilih sepatu sudah bukan lagi (hanya) di ukuran, tetapi juga menyesuaikan baju yang dipunyai.

Ya, trend bersandal atau bersepatu, kini dipadankan dengan pakaian hendak dipakai. Warnanya, modelnya, bahannya, juga disesuaikan dengan apa yang akan menempel di badan. Maka tidak sedikit pengoleksi sepatu, membeli karena (alasan) lucu dan senang. Bukan karena butuh, bukan karena sedang mencarinya.

Dipakai hanya sesekali, selebihnya (sandal sepatu) disimpan atau dipajang di lemari kaca. Bahkan bisa jadi, ada sepatu yang belum dibuka dari kardusnya alias belum dipakai sama sekali. Tetapi hasrat membeli, tak bisa dipadamkan.

-------

Produsen sandal sepatu, merespon fenomena yang demikian berkembang. Tertantang berinovasi, menyiapkan model sepatu seiring trend busana yang berlaku. Melansir riset dilakukan Ape to Gentleman, bahwa kepraktisan menjadi kata kunci di kategori sepatu pria. Sepatu praktis bisa disepadankan sepatu multi fungsi, artinya bisa digunakan di berbagai situasi -- masih menjadi pilihan kaum adam. 

Bersepatu fungsional, menurut pria akan lebih mudah dan fleksibel. Selain bisa dipadu padankan dengan outfit, bisa dipakai baik acara semi formal ataupun santai.

Brand lokal merk Lubrene, terus merespon kebutuhan sandal sepatu. Baru-baru ini meluncurkan model sandal sepatu, yang akan dipasarkan di tahun 2023. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 200 model disiapkan. Mulai dari kategori sandal sepatu pria, wanita, dan anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun