Sabtu atau minggu pagi, saat yang (bisa dibilang) tepat bermalas-malasan. Meski bukan hal yang mutlak, semua tergantung masing-masing orang. Yang jelas, beberapa tahun silam saya pelaku hal demikian. Rasanya malas bergerak, tetapi soal makan tak mau ketinggalan.
Sampai badan menggemuk, bahkan jarum timbangan menyentuh angka satu kwintal. Begerak atau lari sedikit saja ngos-ngosan, badan mudah sekali kecapekan. Istri sampai hapal kebiasaan suaminya, yaitu punya jadwal kerokan.
Sungguh, kebiasaan yang di kemudian hari saya koreksi. Setelah kejadian malam tak terlupakan, sekaligus menjadi trigger. Ya, malam itu, tiba-tiba badan ini susah sekali digerakkan. Ketika itu posisi saya sedang tidur, saat hendak bangkit tiba-tiba sakit luar biasa.
Keesokan harinya saya ke klinik, hasil diagnosa terindikasi beberapa penyakit. Saya dibuat kaget, dan ingin keluar dari kondisi ini. Hasil pemeriksaan dokter, dikuatkan oleh ahli nutrisi. Bahwa tak ada cara lain, kecuali saya mengubah gaya hidup.
Keluar dari klinik, saya seperti menemukan semangat mengganda. Bersedia memulai dari awal, tekad untuk menjadi pribadi yang baru. Mulai mengurangi gorengan, menghindari tepung dan gula. Meninggalkan kebiasaan malas bergerak, rutin minum air putih.
Terhitung tahun ini masuk tahun keenam, jatuh bangun saya alami. Tetapi saya berusaha konsisten, meski semangat naik turun. Termasuk pagi di akhir pekan, saya berusaha berolah raga sesuai usia. Saya jogging semampunya, agar badan segar dan insyaAllah sehat. Semoga bermanfaat.