Kompasianer, yang masa belianya di akhir 90-an atau awal 2000-an. Saya yakin, tidak asing nama Peggy Melati Sukma. Bintang yang tenar di sinetron Gerhana, dengan karakter cerewet, centil, Â dan mengesalkan. Tapi tanpa kehadirannya, cerita di sinetron kurang seru dan greget.
Konon melalui sinema elektronik ini, namanya menanjak dan mendapat bayaran mahal. Dari sinetron ini juga, perempuan kelahiran Cirebon Jawa Barat mulai diperhitungkan. Jadwal berkegiatan semakin padat, merambah ke presenting, olah vokal, teater, iklan, model catwalk, dan lain sebagainya.
Beda Peggy masa lalu dan masa kini.
Sekarang keadaan sang bintang berubah 180 derajad, ada tambahan di depan nama menjadi Khadijah Peggy Melati Sukma. Kita tahu nama Khadijah adalah nama perempuan mulia, istri terkasih baginda Nabi Muhammad SAW.
Sepengamatan saya, saat ini peggy terbilang serius berhijrah. Mengubah penampilan dengan hijab dan cadar, dibarengi tolabul ilmi yang luar biasa. Saya lumayan sering, mengikuti kajian secara online. Pernah sesekali hadir di acara offline, ketika belum ada masa pandemi.
Di sebuah podcast bareng Arie Untung, Peggy menyakini bahwa perubahan dialami tidak ujug-ujug. membolak-baliknya hati bukan tanpa sebab, melainkan berkat kemustajaban doa. Adalah doa sang ibu, yang meluruskan arah langkah Peggy meniti jalan hidayah.
Bagi Peggy, Ibunya sosok luar biasa. Melihat dan memperlakukan anak perempuannya, Â sama sakeli tak berbeda meski di puncak ketenaran. Mengingatkan sholat, ketika dikejar jadwal tampil di berbagai acara televisi.
"Kekuatan doa itu ada"Â ujarnya
---
Masih di podcat yang sama, baru-baru ini saya menyimak perbincangan selebgram Abi Respati. Kompasianer's milenials, saya yakin familar wajah pesohor ini. Â Abi, lelaki dengan penampilan layaknya perempuan. Sahabat selebgram Milendaru, yang keponakan artis Ashanty.
Kali itu Abi hadir di podcast, dengan penampilan sangat berbeda. Mengenakan baju muslim warna krem, dipadu celana casual simple. Tak ada polesan make up di wajahnya, tampak kumis tipis dan janggut dibiarkan tumbuh. Bahasa tubuh dan logatnya, merefleksikan perubahan ke jalan hijrah.
