Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberhasilanmu Berada di Motivasi Terbesarmu

22 Desember 2021   06:01 Diperbarui: 22 Desember 2021   07:05 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari pengalaman, saya sepakat bahwa konsisten ibarat bahan bakar keberhasilan. Dan cara mempertahankan konsistensi, ketika kita menggenggam motivasi terbesar untuk melakukan sesuatu.

Seorang atlet akan berprestasi, ketika dia telah menemukan motivasi terbesarnya. Sehingga kesungguhan berlatih terjaga, mental menjadi juara terbentuk, demi meraih tujuan yang telah dicanangkan. Setertatih perjuangan yang ditempuh, tidak akan mudah mematahkan semangatnya.

------

Sepanjang perjalanan hidup dilalui, saya mengamini betapa susahnya bersikap konsisten. Konsisten terhadap apapun, apalagi pada hal yang mengantarkannya kepada kebaikan.  Karena musuh terbesar (sebenarnya) diri sendiri, satu diantaranya rasa lekas bosan mengerjakan hal yang sama setiap hari.

Saya merasakan sendiri,  atau bisa jadi teman-teman Kompasianer mengalami hal serupa.  Misalnya semasa masih sekolah (SD- SMP- SMA), muncul rasa bosan belajar dan ingin lekas dewasa kemudian bekerja. Setelah dewasa kemudian bekerja, nyatanya rasa bosan tak henti menghampiri. Saya beberapa kali pindah kerjaan, ibarat kutu loncat tidak betah ketika menemui masalah. Padahal di tempat pekerjaan baru, tidak ada jaminan akan bertahan lebih lama.

Soal menjalankan gaya hidup sehat, kebosanan sangat kerap menghantui. Niat diet yang semula kuat, tiba-tiba di tengah jalan melempem dan padam.  Padahal sudah dibela-belain menahan konsumsi ini dan itu, sudah mengusir malas demi olahraga pagi. Semua berhenti begitu saja.

Kebosanan sebenarnya manusiawi, tugas kita adalah melawan agar tidak kebablasan. Bosan yang dituruti ibarat menggali sumur, diberhentikan padahal sejengkal lagi airnya keluar. Sayang banget kan.  Maka sangat penting kita menemukan motivasi, guna mengalahkan bosan dan tidak mudah menyerah.

Menemukan motivasi, ibarat menemukan energi yang membuat kita tetap bertahan. Saya punya contoh kasus, yang kebetulan saya alami sendiri.

Keberhasilanmu Berada di Motivasi Terbesarmu

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Selepas SMA dan tidak diterima kuliah di kampus negeri, saya memilih bekerja dan dua tahun berikutnya kuliah dengan biaya terjangkau. Untuk anak umur awal duapuluh-an, saya masuk kategori labil. Apabila melihat teman sepantaran di Kampus, hanya kuliah tanpa dibebani bekerja. Muncul protes dari dalam diri, merasa hidup tidak adil.

Keinginan berhenti bekerja menyeruak, tetapi bersamaan itu batin memberontak. Saya memikirkan kalau berhenti kerja, akan kesulitan membayar uang kuliah dan biaya hidup. Minta orangtua tidak tega, mengingat mereka sudah sepuh dan tidak tega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun