Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Makanan Bisa Mencerminkan Jatidiri Seseorang

28 Mei 2021   14:04 Diperbarui: 29 Mei 2021   05:11 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapar adalah elemen pertama disiplin diri. Jika bisa mengatur makan dan minum, artinya bisa mengontrol syahwat, maka bisa mengontrol disipin yang lain.

dokter Umar Faruq,

Saya pernah memenuhi undangan sebuah acara, yang diadakan pada bulan Ramadan. Layaknya kegiatan di bulan suci, selain acara inti ada tausiyah dari ustaz. Acara ditutup beberapa menit menjelang adzan maghrib, dilanjutkan dengan berbuka puasa.

Saya melihat beberapa orang, hanya mengambil beberapa butir kurma dan minum seperlunya. Setelah itu keluar ruangan, saya mengikuti dan ternyata mereka ke mushola menunaikan sholat maghrib.

Sekira sepuluh atau lima belas menit berselang, saya kembali ke ruangan semula. Mendapati makanan dan minuman sebagian besar habis.

Untung masih ada sisa-sisa beberapa menu, untuk mengambil perlu effort tambahan. Yaitu musti mengangkat dan mengorek-ngorek lebih dulu, agar menu bisa diambil dari wadahnya.

Sembari mencari kursi untuk duduk, saya melihat dan melewati piring, mangkok dan gelas sudah dipakai tergelak di meja dan lantai. Di dalamnya masih ada nasi, lauk pauk, sayuran, minuman sudah berantakan. Terkesan hanya dimakan sebagian saja alias tidak dihabiskan.

Saya membatin, seandainya mengambil makanan seperlunya. Dijamin tidak ada buang-buang makanan, dan semua peserta kebagian.

Di benak berseliweran, tentang nilai-nilai ibadah puasa yang baru dijalankan. Nilai menahan nafsu syahwat, seolah menguap tak ada bekasnya. Tercermin dari cara makan, yang kemungkinan besar untuk memenuhi nafsu sesaat.

Saya berusaha menguasai diri mengucapkan bersyukur, setidaknya masih menikmati menu berbuka sore itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun