Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Belajar dari Kisah Nabi Berwajah Teduh, Diawali dan Diakhiri dengan Takwil

3 Mei 2021   16:54 Diperbarui: 4 Mei 2021   01:17 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sukber gambar | img.inews.co.id

Menjelang bulan Ramadan, saya punya jadwal mengikuti film kisah para Nabi. Manusia istimewa, terpilih sebagai suluh di tengah kaum tersesat di masa jahiliyah. Saya terhenyak tentang tugas kenabian, betapa mereka rela menempuh jalan terjal penuh liku.

Satu diantara 25 Nabi wajib diketahui, terdapat nama Nabi Yusuf. Nama mulia ini, jangan sampai tak diteladani kisah hidupnya. Saya mengikuti kisah dalam versi panjang (34 episode), baru di bulan Ramadan tahun ini. Jujur sempat terbersit sesal, "Kenapa, nggak dari dulu-dulu ya".

Saya kagum dengan kesabaran dan kelapangan hati untuk memberi maaf, kepada orang yang telah menyakitinya. Bahkan untuk paras rupawannya, Yusuf tak membuatnya tinggi hati ketika ketampanan justru menimbulkan fitnah.

-----

Hamba- hamba pilihan Allah SWT, sudah berpendar cahaya dari masa kelahiran. Menunjukkan tanda-tanda kebesaran disandang di kemudian hari, sekaligus ketegaran dan daya juang yang luar biasa.

Saya manusia biasa berlumur dosa, tak henti dibuat berdecak kagum. Mengikuti serangkaian kejadian di masa Nabi, meraup hikmah baik yang tersirat maupun tersurat.

Setiap Nabi dengan tantangan sendiri-sendiri, di masanya benar-benar menguras energi dan pikiran tetapi menumbuhkan keimanan.

Nabi Adam dengan kisah diturunkan dari Syurga, kemudian menghadapi pertikaian dua anak kandungnya (Habil dan Qobil). Nabi Nuh dengan ujian pembangkangan kaumnya, bahkan juga dilakukan orang terdekat yaitu belahan jiwa.

Nabi Luth menghadapi kaum penyuka sesama jenis, hingga kota Sodom dilaknat akibat pengingkaran yang dahsyat. Nabi Yunus dalam perasaan nyaris putus asa, kemudian lari dari kaumnya dan naik kapal kemudian makan ikan paus.

Rasulullah Nabi akhir zaman, perjalanan hidupnya penuh pahit dan getir disikapi dengan penuh kesabaran. Sedari masih di kandungan, ayahanda menghadap illahi, di umur masih belia ibunda menyusul suami tercinta.

Rasulullah manusia sempurna, diasuh Sang Kakek dan sepeninggalnya dilindungi pamanda. Tak hanya kaumnya yang menentang, justru sebagian paman sebagai menentang kenabian Beliau. Keajaiban Kanjeng Nabi adalah, namanya disebut oleh Nabi-nabi terdahulu diyakini sebagai penutup kenabian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun