Ramadan kali ini masih dalam suasana pandemi, tetapi setidaknya lebih longgar dibanding Ramdan setahun silam. Sementara usia sudah merambat menua, rasanya cukup mengejar yang serba dunia. Banyak  pahit getir dilalui, setidaknya memberi banyak pelajaran untuk menjadi pribadi lebih baik.
Target Ramadan ini, saya ingin memperbanyak membaca kitab suci Al Quran. Lebih banyak khatam dibanding sebelumnya, lebih banyak mengkaji isi dan kandungannya. Tak ketinggalan, saya ingin membenahi bacaan dan cara pelafalan. Dan menambah hapalan surat pendek, agar lebih banyak pilihan ketika menjadi imam.
Pada tiga hari pertama di bulan puasa, setidaknya saya mulai merasakan progres tersebut. beberapa kalimat lebih mudah dilafalkan lidah, dan secara keseluruhan tidak terlalu terbata-bata (seperti sebelumnya).
Kok bisa sedemikian cepat? Â Sejujurnya saya sudah menyiapkan diri dari jauh hari. Sebelum Ramadan tiba, saya membiasakan diri (dan menambah) dengan beberapa ritual ibadah (salah satunya mengaji).
Ramadan tahun ini tidak ingin saya sia-siakan. Agar setiap detik menjadi moment berharga, salah satunya untuk membenahi kemampuan mengaji. Saya dibuat malu dengan anak, mengingat umur semakin mendekat kubur.
Tetapi bahwa tak ada kata terlambat untuk belajar, ini yang saya pegang. Setelah bersemangat belajar, tugas besar itu adalah menjaga agar selalu istiqomah- Amin.
Semoga bermanfaat.