Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Anakmu Mulai Enggan Diajak Pergi Bareng

6 Januari 2021   16:47 Diperbarui: 7 Januari 2021   05:56 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terhadap jagoan yang beranjak besar, satu dua tahun belakangan saya merasakan perubahan. Sangat minim punya waktu bersama, kami sangat jarang pergi atau jalan hanya berdua. Secara hubungan personal (sebenarna) kami baik-baik saja, tetapi secara fisik seolah mulai berjarak.

Sulung saya ini, kerap kali menolak tawaran ayahnya. Selalu saja ada alasan dikemukakan, ketika ajakan bepergian disampaikan. Dia lebih suka pergi sendiri (dengan motor ayahnya), untuk main ke rumah teman sekolahnya. Apalagi di masa libur sekolah baru-baru ini, tak jarang bergantian menginap di rumah teman sepermainan. Sesekali bikin janji ngopi dengan teman sesusia, dan ibunya selalu mewanti-wanti pulang sebelum maghrib. 

Padahal semasa kecilnya, lelaki yang sekarang tubuhnya jangkung ini tidak pernah jauh dari saya ayahnya. Kemanapun si ayah berada, selalu digelendoti dan  tak bisa dilepaskan (kecuali ngantor). 

Pernah pada suatu malam, saya terpaksa pergi pelan-pelan dan ngumpet saat keluar rumah. Karena anak ganteng sudah ngantuk, dan tidak memungkinkan untuk diajak serta. Pernah juga untuk suatu urusan ke Cilegon saya pulang larut, anak kesayangan baru merem setelah saya tiba di rumah.

Kini setelah masa kecil itu tinggal kenangan, kadang saya merindukan saat saat digelendoti anak. Rindu ditangisi karena tak segera pulang, ketika ada urusan pekerjaan musti diselesaikan secepatnya. Tetapi waktu terus melaju, anak-anak kini beranjak besar dan mempunyai dunia sendiri.

So, Kompasianers yang buah hatinya saat ini masih kecil dan lengket dengan ayah ibunya. Please, manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan dan jangan sia-siakan. Suatu saat ketergantungan anak pada kita (orangtuanya), akan menjadi kenangan indah tak terganti.

----

"Kak, ayah mau ke supermarket beli beras, ikutan yuk"

"Enggak Yah, Kakak ada janji sama temen-temen"

-

"Besok ayah mau beli kue buat acara RT, Kakak mau bantuin nggak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun