Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebaikan Akan Menemukan Jalannya Sendiri

18 November 2020   07:58 Diperbarui: 18 November 2020   08:26 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya termasuk orang, enggan bepergian jauh (apalagi kalau urusannya sekedar main). Pun ketika mendengar daerah Tiga Raksa Tangerang, saya berhitung (waktu, tenaga, biaya) apabila datang ke tempat ini.

Tetapi pendirian ini mendadak goyah, ketika bulan November baru saja diambang. Dan Pondok Lansia Berdikari di Kampung Tengah, Tiga Raksa Tangerang adalah alasannya. Mendengar namanya, seperti ada kekuatan yang meringankan dua kaki melangkah.

Saya merencanakan beberapa minggu sebelumnya, mencari informasi menuju tempat dituju. Dan saya tidak ingin datang dengan tangan hampa, musti ada yang dibawa. Pastinya ingin melihat senyum mekar di bibir keriput itu, ingin meninggalkan kesan dan kenangan baik.

----

Keputusan ini sebenarnya tidak tiba-tiba, kebetulan saya kenal pengurus Panti. Pada bulan Sembilan melalui Ketapels, kami mengunjungi Panti Lansia Berdikari (khusus kakek) di BSD City Tangsel. Dari kunjungan terdengar kabar, bahwa Panti sedang membangun gedung baru. Pembangunan sudah berjalan lima tahun, jatuh bangun terkendala ini dan itu (utamanya dana).

Gedung sekarang ditempati ada di perumahan, statusnya menyewa. Tak jarang mendapat protes dari warga sekitar, karena dianggap berisik dan menganggu. Selepas kunjungan ini saya kepikiran, mencari cara untuk membantu.

dokpri
dokpri
Saya percaya, bahwa "kebaikan akan menemukan jalannya", tinggal kita-nya bersedia atau tidak merelakan diri menjadi jalan tersebut. Saya ingat pernah mendapat job menulis, kemudian dibayar dengan produk (harganya nyaris satu juta). Produk itu saya jual di medsos, sekaligus dijelaskan peruntukan apabila laku.

Keajaiban datang, tidak sampai satu jam saya mendapat inbox. Seseorang bersedia membeli, bahkan tanpa menawar (harga sesuai di onlineshop).

Dan moment ini berkelindan, beberapa teman menyatakan ikut nitip donasi. Hari hari mendekati jadwal kunjungan, semangat semakin berkobar.

dokpri
dokpri
----

Rabu istimewa tiba, pagi-pagi saya mengambil nasi (titipan donatur) untuk Lansia. Perjalanan relatif lancar sesuai rencana, tidak sampai satu jam tiba di lokasi. Alhamdulillah dua tangan ini tidak hampa, berkat penjualan produk dan titipan teman.

Enam puluh sak semen sudah ada di Panti, dipesan persis dua hari sebelum kedatangan. (Sehari setelah kunjungan, masih ada teman lain titip donasi kemudian dibelikan satu truk pasir). 

Dan keseruan seketika terasa, ketika saya samperin satu persatu penghuni. Nenek nenek dengan berbagai latar belakang, mereka mendapat tempat yang membuatnya nyaman.


Ada nenek berusia 107 tahun, bercerita sedikit kisah pernah dialami. Meskipun badannya ringkih, tetapi panca indera dan ingatan cukup kuat.

Ada nenek dengan separuh badan lumpuh, untuk bergerak dibantu pengurus panti. Sangat suka diajak ngobrol, dan sangat gayeng kalau bercerita.

Ada nenek sok akrab, menganggap saya cucunya. Nenek yang paling lama tinggal di Panti ini, terlihat antusiast kalau diajak berfoto (Selengkapnya ada di tautan vlog)

Smoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun