Bagi Kompasianer penggemar kuliner, saya yakin pasti bisa membedakan Kepiting dan Rajungan.
Ada teman baik, bahkan bisa menjelaskan dengan detil sampai tekstur daging dan citarasanya.
Sementara saya, perlu belajar lebih keras tentang dua binatang (bahan olahan) yang sekilas mirip ini.
Saa bela-belain googling, dan bertanya sana sini termasuk ke beberapa Teman Ketapels.
Sampai akhirnya tercerahkan, ketika Ketapels bekerjasama dengan UMKM Dewi Home Crabs.
Pada pekan kedua bulan Oktober, Ketapels mengadakan Giveaway tentang Rajungan.
Salah satu peserta menjelaskan, bahwa rajungan mepunyai kaki lebih panjang dibanding Kepiting dan tidak tahan di darat.
Jawaban dari peserta lain menambahkan, Â bahwa keduanya memiliki persamaan, yaitu pada cara makan disruput dan sedot jadi ramai banget.
Saya yang (dari sananya) kurang suka kepiting, sudah membayangkan bagaimana repotnya menyesap daging dari dalam cangkang.
Saya termasuk kurang sabar, ketika sebelum makan musti menaklukkan cangkang kepiting yang keras itu (penilaian saya berlaku untuk rajungan).
Kalau ada hidangan seafood, biasanya saya menghindari kepiting atau sejenisnya (termasuk rajungan).
Biasanya kebih memilih yang simpel, seperti makan ikan bawal, ikan gabus, ikan mas, cumi, dan sebangsanya.
----
Ibu Dewi sang pemilik, telah menyulap rajungan menjadi aneka olahan yang praktis dan mudah diolah.
Saya perhatikan di Instagram, ada Rajungan saos tiram, Nuget Rajungan, Nuget Gurita Rajungan, Kerupuk telur rajungan, Kerupuk rajungan, Kerupuk Seblak  dan empe-empe rajungan.
Semua produk dikemas sangat aman dan hygenis, sehingga konsumen tidak lagi direpotkkan saat mengolah.
Saya sempat dibuat penasaran, kali pertama melihat kerupuk yang dibuat dari telur rajungan ini.
Karena selama ini, saya paling familiar dengan kerupuk berbahan udang.
Ketika mencoba Krupuk Seblak Rajungan (dijual sudah siap santap), ada sensasi pedas dan gurih dari campuran rempah dan penyedap rasa.
Sangat bisa menjadi pilihan, utuk ngemil saat WFH atau dijadikan krupuk untuk menemani makan besar.
Kompasianer yang belum pernah coba rajungan, monggo bisa mencoba untuk menghilangkan rasa penasaran.
Terima kasih