Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menemukan Tekad Kuat Diet Ibarat Mendapatkan Hidayah

13 Juli 2020   13:26 Diperbarui: 15 Juli 2020   16:25 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com)

Melihat penampakan diri di foto, merasa punya badan proporsional antara tinggi dan berat, sehingga selalu merasa nyaman dan tak masalah.

Saya sebelum pergi ke suatu tempat, menyempatkan diri mampir ke tukang gorengan dan membeli 4-5 biji (campur bakwan dan tahu isi).

Sepanjang perjalanan sambil nguyah, kalau sedang lampu merah atau macet dijadikan kesempatan menggigit gorengan yang dibawa.

Bagi saya kenikmatan tiada dua, adalah naik motor sambil ngemil gorengan kegemaran. Kemudian di rumah gorengan dijadikan lauk, makan dengan nasi anget plus sambal kecap.

Itu baru gorengan lho, belum asupan yang manis-manis. Seperti dawet, es buah, sesekali nongkrong di bubur kacang hijau dan seterusnya.

Anehnya kalau mencari baju, saya sok lihat dan milih yang ukuran L bahkan pernah memaksa mencoba M. Meskipun akhirnya, tetap saja yang dibawa ke kasir ukuran XL.

Demkian pula dengan membeli celana, sok mencoba ukuran kecil padahal lingkar pinggang tak pernah berbohong.

Dan ternyata saya tidak sendirian, teman kantor yang ukuran badannya sepadan juga bersikap tak jauh beda. Tampak ngotot dan meyakinkan kepada orang lain, bahwa dirinya tidak gemuk, bahwa dirinya memiliki tubuh proporsional.

Menemukan Tekad Kuat Diet Ibarat Mendapat Hidayah

Semua alasan dan pembenaran diri sendiri, akhirnya kandas dan luruh. Ketika tiba-tiba saya dihadapkan, pada risiko atas akumulasi sikap selama ini.

Suatu ketika badan tambun ini mendadak tumbang, merasakan sakit yang kepayahan dan saya merasa bahwa kondisi ini cukup fatal.

Setelah dibawa periksa dokter, barulah didiagnosis nama penyakit yang memilukan. Kemudian ahli nutrisi memberi saran, saya musti move on dari kebiasaan (konsumsi) buruk selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun