Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Semua (Sejatinya) Sedang Dihebatkan!

11 Juli 2020   11:13 Diperbarui: 11 Juli 2020   11:33 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa orangnya, bisa menjamin ?

Bahwa sepanjang hidup dijalani, bakal terlepas dari segala bentuk ujian (baik ujian kecil maupun ujian besar). Siapa orang di dunia ini, merasa dirinya tidak pernah dilanda kesedihan. Kemudian terbebas, dari segala hal terkait nestapa.

Meskipun secara kasat mata, tinggal di rumah yang megah. Di garasinya terparkir deretan mobil mewah, dengan harga dibandrol super mahal. Meskipun tampak ketercukupan sandang pangan, ibarat kata apa yang dimau tinggal megucap apapun ada yang melayani.

Tetapi siapa juga bisa menjamin?

Bahwa lakon yang dilalui, tidak bakal disapa kebahagiaan. Tiada kesempatan sedikitpun, untuk perasaan senang berkunjung di benak. Yang ada hanya sedih perih berkepanjangan, peristiwa merana mendominasi hari-harinya.

Sehingga yang terlihat di pandangan mata orang lain, seseorang dengan penampilan kusut banyak masalah. Atau mungkin, terlihat menggelandang tidak punya tempat tinggal (bisa jadi beserta anak dan pasangan).

----

Saya meyakini seratus persen, bahwa hidup setiap orang ini sudah dibuat sepaket komplit. 

Seseorang membawa jatahnya masing-masing, ada masa mencecap duka pun bahagia. Bahwa hidup ini dihadirkan seimbang, dengan takaran telah ditetapkan dan disesuaikan dengan lapasitas orang yang bersangkutan.

Seorang sultan bergelimang kemewahan sekalipun, sangat bisa dihampiri duka nestapa. Semua harta benda yang dipunyai, tak sanggup mengusir derita tengah ditanggung.

Dan sangat mungkin tukang pulung hidup sebatangkara, dengan mudah bisa mengenggam bahagia. Mungkin hanya dengan seporsi makan siang, yang diberikan orang lewat kasian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun